Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 15 Juli 2018, 03:00 WIB

Ada seabrek warung bakmi Jawa di Yogyakarta. Umumnya, warung-warung itu menyajikan masakan yang nyaris serupa. Rendaman campuran mie kuning, mie bihun, irisan kubis, suwiran daging ayam, dan orak-arik telur rebus di dalam kuah kaldu hangat, sudah pasti tersaji di dalam sepiring bakmi Jawa versi godhog default.

 

Oleh sebab itu, salah satu hal yang membuat suatu warung bakmi Jawa senantiasa mendapat tempat di hati adalah kenangan yang sempat terukir di tempat tersebut. Misalnya, warung bakmi yang kerap menjadi tempat curhat. Bisa jadi, ketika mengunjungi tempat tersebut, penggalan kisah anak manusia yang pernah tercurah di sana akan terkenang kembali.

 

suasana malam di warung bakmi jawa colo kretek bantul yogyakarta pada tahun 2018

 

Nah, salah satu warung bakmi Jawa di Yogyakarta yang ideal dijadikan tempat curhat adalah Warung Bakmi Colo. Sesuai namanya, warung bakmi ini terletak di Dusun Colo yang merupakan bagian dari Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

 

Panduan jalan menuju Warung Bakmi Colo cukup mudah:

 

  1. Dari Kota Jogja, susuri saja Jalan Parangtritis sampai tiba di perempatan lampu lalu lintas dekat bekas Pasar Ngangkruk (km 22).
  2. Dari perempatan lampu lalu lintas di atas, ambil cabang jalan ke arah kiri (timur) yang masuk gapura Dusun Busuran.
  3. Susuri jalan kampung sejauh satu kilometer hingga menjumpai papan petunjuk imut Bakmi Colo di sisi kiri jalan.

 

Sepeda motor bisa diparkir di samping bangunan warung. Sedangkan kendaraan roda empat alangkah baiknya diparkir di pinggir jalan aspal, di luar gang masuk ke warung.

 

area makan lesehan di warung bakmi jawa colo di desa donotirto kretek bantul yogyakarta pada tahun 2018

 

Perkenalanku dengan Warung Bakmi Colo adalah berkat informasi dari istri terlucyu. Katanya, warung bakmi ini adalah tempat curhat favorit bagi dirinya dan kawannya. Di sini, mereka bisa curhat berjam-jam lamanya #cewek . Tapi ternyata, bukan karena betah, melainkan karena menunggu antrian pesanan bisa menghabiskan waktu LEBIH DARI SATU JAM!

 

Glek!

 

Saking lamanya menunggu antrian, pemandangan para pelanggan yang tidur dengan kepala direbahkan pada lipatan tangan di atas meja menjadi hal yang lumrah . Apalagi jika memilih duduk di area lesehan. Tinggal menyelonjorkan kaki lalu tidur sampai nanti dibangunkan oleh mas pramusaji yang datang mengantarkan pesanan.

 

suasana dapur warung bakmi jawa colo di desa donotrito bantul yogyakarta pada tahun 2018

 

Berdasarkan pengamatan, biasanya Warung Bakmi Colo mulai ramai mendekati pukul 7 malam. Para pelanggan umumnya datang berpasangan, entah itu suami-istri, orang tua-anak, maupun karib-kawan. Tak jarang pula datang rombongan keluarga besar. Mereka umumnya adalah warga yang bermukim di sekitar Kecamatan Kretek dan Pundong.

 

Selain pelanggan yang datang berbanyak, ada pula pelanggan yang datang seorang diri. Nah, mereka inilah golongan pelanggan yang patut diwaspadai! Biasanya mereka memesan untuk dibawa pulang dalam jumlah banyak. Bahkan bisa sampai dua kantong plastik penuh! Weh!

 

minuman tradisional teh tubruk yang bisa dijog sendiri di warung bakmi jawa colo kretek bantul yogyakarta pada tahun 2018

 

Tapi tenang! Tak mengapa menunggu lama karena memang Warung Bakmi Colo adalah tempat yang representatif untuk bercengkrama. Dengan ditemani segelas teh hangat dalam gelas belimbing, obrolan pun bisa mengalir lama di tengah dinginnya hawa malam pedesaan Bantul nan sunyi.

 

Eh, jika memesan teh hangat, maka mas pramusaji bakal turut menghidangkan satu cangkir kaleng berisi air teh dan gula batu. Gunanya untuk nge-jog (mengisi ulang) teh di dalam gelas belimbing jikalau habis diminum karena keasyikan curhat atau terlalu lama menunggu pesanan datang, hahaha.

 

Tapi, Alhamdulillah, selama berkunjung ke Warung Bakmi Colo, kami belum pernah mendapat berkah antrian hingga satu jam lebih. Selama-lamanya ya paling sekitar 45 menit, hehehe.

 

Adapun perut juga nggak begitu lapar, karena seringnya kami bertandang ke Warung Bakmi Colo adalah guna menggenapkan isi perut yang hanya sudi diisi setengah sajian kondangan . Seumpama benar-benar lapar dan segelas teh nggak mampu berkompromi dengan gemericik perut, silakan ngemil kacang goreng yang satu bungkus plastiknya dihargai Rp1.000.

 

kacang goreng di dalam toples di warung bakmi jawa colo di desa donotirto kretek bantul yogyakarta pada tahun 2018

 

Pada akhirnya, ketika pesanan telah mendarat di meja makan, yang kemudian tampak adalah pemandangan memesona yang membuat takjub. Curhat dan obrolan pun terhenti seketika. Semua mata lantas memandang sepiring bakmi godhog yang baru tersaji. Termasuk juga pelanggan di meja sebelah yang sepertinya membatin, “kapan pesananku datang?”

 

Ah, sungguh amat sayang menyantap sepiring bakmi rebus yang pada akhirnya hadir seusai bersabar menunggu sekian puluh menit lamanya. Ingin rasanya menatapnya lama-lama sembari menunggu kepulan asap mereda dari kuah yang masih panas.

 

foto close up sepiring bakmi jawa rebus godhog di warung bakmi colo di desa donotirto bantul yogyakarta pada tahun 2018

 

Dengan kuah putih pekat yang menyerbakkan aroma lezat, sepiring bakmi godhog dari Warung Bakmi Colo sungguh menggoda untuk disantap. Kuahnya gurih dengan citarasa bumbu kemiri dan bawang putih yang saling bersatu padu. Walau demikian, menurut istri kuah bakmi godhog terasa sekali penyedap rasanya.

 

Selanjutnya, yang terjadi kemudian adalah menikmati kesatupaduan citarasa bakmi godhog yang sungguh pas di lidah. Tak perlu banyak komentar! Ini adalah sepiring bakmi godhog yang sempurna seusai penantian sekian puluh menit lamanya. Ini adalah kuliner yang patut dicoba bagi pendamba masakan tradisional dari pedesaan Yogyakarta.   

 

kuliner tradisional khas yogyakarta yang enak dan murah adalah bakmi jawa godhog di warung bakmi colo di desa donotirto kretek bantul

 

Eh, eh, eh, rupanya Warung Bakmi Colo juga menyediakan masakan lain selain bakmi godhog (rebus), bakmi goreng, nasi godhog, nasi goreng, dan magelangan yang sudah menjadi menu umum beragam warung bakmi Jawa di Yogyakarta.

 

Sebagaimana yang dilakukan oleh istri, dirinya memesan suatu menu “khusus” kepada ibu di dalam dapur yang bertugas mencatat pesanan. Alhasil, ketika terhidang di meja makan, selain bakmi godhogdefault” pesananku turut hadir pula sepiring bakmi godhog dengan kuah kecoklatan.

 

WHAT THE HELL IS THIS!?

 

menu spesial bakmi kecap pedas banget di warung bakmi jawa colo di desa donotirto kretek bantul yogyakarta pada tahun 2018

 

Istri pun tak tahu apa sebutan untuk varian bakmi godhog yang ia pesan. Lha, terus, kenapa bisa dipesan? Hooo, rupanya bakmi godhog dengan kuah kecoklatan yang ia pesan itu adalah hasil “resep racikan”-nya bersama kawan curhatnya.

 

Hmmm... mungkin karena sudah terlalu sering curhat di Warung Bakmi Colo, jadinya mereka diperkenankan membuat “resep racikan” sendiri. Mungkin pula mereka sering menghabiskan waktu di Warung Bakmi Colo bukan hanya untuk curhat, melainkan juga bereksperimen dengan masakan bakmi godhog. Ya, ya, ya....

 

Soal rasanya?

 

Ketika sang istri menjelaskan bahwa sambal, irisan cabai, dan kecap manis disatupadukan saat memasak mie godhog “khusus”-nya itu, aku.... sudah bisa menerka-nerka lah seperti apa gerangan rasanya.

 

Beberapa menit kemudian, setelah sang istri berkata, “aku sudah nggak kuat Mas”, terkaanku pun menjadi kenyataan. Aku hanya sanggup menyantap kurang dari 10 sendok. Suapan pertama sih masih oke. Baru, pada suapan selanjutnya, mulut bermasalah. Aku pun terpaksa menyerah sesuai titah dari sang istri, “kalau nggak kuat nggak usah dipaksa”.

 

Sungguh racikan bakmi godhog yang sangat berbahaya disantap bagi pelanggan umum, terutama anak-anak.

 

 

Jadi, setelah berkali-kali mampir ke sini, berikut ini adalah 10 hal yang harus diperhatikan ketika hendak bersantap di Warung Bakmi Colo:

 

  1. Setiap malam Sabtu, Warung Bakmi Colo TUTUP!
  2. Jadi, Warung Bakmi Colo buka setiap hari SELAIN hari Jumat!
  3. Jam buka Warung Bakmi Colo mulai pukul setengah 6 sore sampai sehabisnya (yang mana bisa tengah malam kalau pelanggannya membeludak).
  4. Jika tidak mau mengantri lama, harap tiba PERSIS setelah masuk waktu Magrib.
  5. Jika mau memesan bisa menghubungi nomor telepon 081 328 754 994.
  6. Jika datang setelah waktu Isya, bersiaplah menerima resiko antri lebih dari 20 pesanan.
  7. Silakan makan terlebih dahulu agar perut tidak terlalu lapar jikakalau kelak pesanan lama datangnya.
  8. Harap sabar dan jangan membuat ricuh di dapur! Ingat! Orang sabar itu disayang Tuhan!
  9. Warung Bakmi Colo dapat menampung sekitar 70-an pelanggan berdesak-desakan.
  10. Per Juni 2018, harga seporsi makanan Rp13.000 dan minuman Rp2.000.  

 

Selamat berjuang menikmati bakmi Colo!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • TURTLIX
    avatar komentator ke-0
    TURTLIX #Rabu, 29 Ags 2018, 10:53 WIB
    Itu foto 6 pakai lensa opo je? Sampai piring-e rata (gagal fokus).
    Lensa wide Paklik. :D
  • HELLO
    avatar komentator ke-1
    HELLO #Senin, 23 Jul 2018, 19:07 WIB
    Kukira coklatnya dicampur sambel kacang... coba aja enak kok...
    Wah, kalau bener-bener dipraktekkan harus siap-siap sakit perut itu, hahaha. :D
  • ANGGA BREWOK
    avatar komentator ke-2
    ANGGA BREWOK #Senin, 23 Jul 2018, 09:35 WIB
    Maaf kelupaan Mas Mawi.. Salah satu hal yang membuat di sana menjadi tempat untuk curhat yang asik adalah dikarenakan sinyal internet di sana yang agak susah.

    Jadi ya pada gak mainan HP.. kemudian mau gak mau ya ngobrol wkwk..

    Tapi, untuk beberapa provider saja sih, hahaha...
    Hahaha, aku tahu provider yang dirimu maksud karena aku setiap ke sana selalu mengalami hal serupa. :D
  • ANGGA BREWOK
    avatar komentator ke-3
    ANGGA BREWOK #Senin, 23 Jul 2018, 09:26 WIB
    Kui warung favorif keluargaku Mas Mawi.. Hampir setiap bulan atau bahkan seminggu sekali pasti ke sana..

    Warung yang pas menurutku.. ciri khas warung makan malam hari, menunggu pesanan yang agak lama hee.. tapi justu karena nunggu itu jadi ada komunikasi, ada percakapan dan timbulah sebuah keharmonisan hee..

    Saya dan keluarga sudah berlangganan lama sekali Mas hee.. yang jualan sudah hafal banget.. nomor WA pun sudah punya hee..

    Sebulan yang lalu yang punya warung kena musibah jatuh dari motor Mas, tangannya retak.. tapi minggu kemarin aku dateng sudah sehat dan bisa naik motor lagi hee..

    Kalau urusan makanan favorit ya bakmi godog.. tpi kadang ya pesen magelangan (nek ngelih tenan) hahaha..
    Wekekeke, jebul dirimu salah satu pelanggan tetap Warung Bakmi Colo toh Bro. XD

    Kalau aku, kelamaan nunggu dan capek ngobrol, yang ada malah ngantuk pas nunggu pesanan datang, hahaha. :D

    Iya, pas terakhir ke sana itu, tangan Ibu yang menulis pesanan sedang digips. Rupanya baru jatuh dari sepeda motor toh.
  • IPUCK27
    avatar komentator ke-4
    IPUCK27 #Sabtu, 21 Jul 2018, 11:09 WIB
    Iki warung bakmi favorit Mas, kuah kenthelnya itu lho...
    Pernah malem-malem sepedaan ke sini demi Bakmi Colo, tapi lewat jalan sebelah timur, sepi dan gelap, hahaha.
    Wah, kapan itu aku pernah lewat timur (Panjangrejo) ke sininya juga gelap dan ditambah semerbak bau-bau harum melati, hahaha. :D