Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Selasa, 27 Juni 2017, 19:29 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Ceritanya, pada hari Rabu (18/1/2017) yang lalu, aku bersepeda ke pelosok Girimulyo. Girimulyo itu sendiri adalah nama suatu kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Jaraknya dari Kota Jogja ya... sekitar 20 km lah.

 

Selain banyak hutan dan kontur jalan yang naik-turun #ya.gitu.deh , Girimulyo juga punya banyak sungai. Eh, mungkin lebih tepatnya anak sungai ya? Eh, atau mungkin sungainya cuma beberapa. Tapi, karena aku lewati berkali-kali dari sisi yang berbeda jadinya terasa berjumlah banyak?

 

Ah, mbuh lah….

 

 

Seperti yang bisa diamati pada foto di bawah, sungai-sungai di Girimulyo yang aku jumpai itu (menurutku) cantik-cantik!

 

Airnya jernih dan bersih. Pokoknya cocoklah buat tempat main air. Inilah salah satu hal yang aku syukuri dari hidup di Yogyakarta.

 

Jujur, sebagai orang yang tumbuh besar di Jakarta, sungai yang wujudnya seperti itu ibarat “sungai khayalan” alias sungai yang hanya ada di cerita-cerita atau film-film. Soalnya tahu sendirilah, di Jakarta mana ada sungai yang kayak gitu? Iya kan?

 

Tapi, pas ketemu sungai yang “menggoda iman” kayak gitu aku ya juga tahu diri kok! Waktu itu kan aku lagi bersepeda. Rumah juga masih jauuuh. Jadi, niat buat nyebur atau sekedar kekeceh di sungai mau nggak mau harus aku pendam dalam-dalam.

 

Karena nggak mau bisa mendekat ke sungai-sungai cantik itu, jadi satu-satunya caraku menikmati sungai-sungai itu ya dengan memotretnya dari atas jembatan. Motret sungai dari atas jembatan sebetulnya sih agak kurang sip. Tapi ya mau gimana lagi? Buat turun dari Trek-Lala kemudian jalan kaki mendekat ke sungai saja rasanya sudah males je! Hahaha.

 

foto sungai indah ada kedung kolam bisa buat main air di girimulyo kulon progo yogyakarta

cerita seks kenangan indah di semak-semak pinggir sungai sepi

 

Nah, jembatan yang fotonya terpajang di bawah ini adalah salah satu jembatan yang menyimpan “kenangan indah” di Girimulyo. Tepat di bawah jembatan mengalir sungai yang penampakannya juga lumayan indah. Karena itu, aku pun mandeg sebentar di dekat pagar jembatan buat motret sungai tersebut.

 

Aku memotret sungai tanpa turun dari sadel Trek-Lala. Sepintas aku perhatikan arus sungainya lumayan deras. Aku membayangkan kalau dipotret pakai teknik slow speed kayaknya bagus juga. Jadilah kemudian aku pasang filter Vari-ND buat menurunkan kecepatan rana (shutter speed).

 

Di kamera muncul info kecepatan rananya 1/10 detik. Ya nggak begitu slow sih. Tapi karena itu aku yakin bisa motret tanpa perlu bantuan tripod alias hand held.

 

jembatan batu tua peninggalan belanda di pelosok girimulyo kulon progo yogyakarta

 

Nah, pas aku mau menjepret untuk yang kedua kali, terjadilah peristiwa yang menorehkan “kenangan indah” itu…

 

Filter Vari-ND-nya jatuh!

 

Filter Vari-ND-nya jatuh dari atas jembatan!

 

Filternya jatuh.
Kena batu.
Terus PLUNG masuk sungai.

 

Indah sekali toh?

 

 

Pikirku pas menyaksikan filter Vari-ND jatuh bebas, “Waduh, alamat beli filter baru ini!”, hahaha.

 

Setelahnya aku berusaha untuk menenangkan hati, “Ya, sudahlah. Toh ini bukan pertama kalinya pas bersepeda makan korban filter.”

 

Tapi, sewaktu aku hendak mengayuh Trek-Lala menjauhi jembatan mendadak kepikiran, “Yakin ikhlas filter 1,5 juta ditinggalin gitu aja?”

 

Filter yang harganya satu setengah juta rupiah lho….

 

 

Akhirnya aku nyerah! (Sekaligus penasaran juga sih )

 

Trek-Lala aku rebahkan di dekat pagar jembatan. Dengan hati-hati aku menuruni tebing menuju dasar sungai sambil nggerundel,

 

“Duh! Ada-ada aja sih kejadian hari ini sampai ada adegan filter jatuh masuk ke sungai segala!”

 

Ya, filternya bisa jatuh ke sungai itu ya salahku juga sih. Waktu itu aku motretnya nggak hati-hati. Filternya cuma aku pegang aja di depan lensa. Maklum, pas bersepeda kan bawaannya capek. Pas motret pikirannya yang ada buru-buru supaya cepet beres. Hehehe.

 

foto sungai cantik fotogenik dari atas jembatan di girimulyo kulon progo yogyakarta

 

Ndilalah di dalam sungai aku mendapati kenyataan yang mencengangkan!

 

Filter Vari-ND-nya masih utuh!

Filter Vari-ND-nya nggak remuk!

 

Kuperhatikan permukaan kacanya juga nggak tergores. Eh, bukan kaca sih. Lebih tepatnya plastik yang menyerupai kaca. Mungkin itu sebabnya filternya nggak remuk pas kena batu sebelum nyemplung ke dalam sungai.

 

Walau demikian body filter-nya agak kegores sedikit sih. Tapi ya syukur masih bisa diputar-putar.

 

cara memilih filter kamera dslr mirrorless kualitas bagus tahan banting anti lecet

 

Tapi rupanya di antara celah filter ternyata ada air yang merembes masuk. Alhasil, hasil fotonya jadi agak blur-blur gitu deh.

 

Awalnya aku pikir filter Vari-ND-nya bakal nggak bisa digunakan untuk selama-lamanya. Tapi, setelah aku simpan di dry box selama berhari-hari, ternyata air yang merembes di celah filter menghilang dan filter bisa kembali digunakan normal.

 

Alhamdulillah! #senang

 

Hingga hari ini, filter Vari-ND yang harganya satu setengah juta rupiah itu kondisinya masih baik-baik saja.

 

cerita pengalaman musibah filter kamera dslr harga mahal pecah jatuh ke sungai

tips cara memanfaatkan filter kamera dslr yang sudah rusak untuk menghasilkan efek foto menarik

 

Aku senang motret.
Aku juga senang bersepeda.

 

Tapi, kalau keduanya digabungkan seringnya yang ada malah jadi bencana, hahaha.

 

 

Sudah banyaklah peralatan foto yang jadi korban pas aku bawa bersepeda. Mulai dari filter, tripod, lens hood, dsb yang seakan-akan menjauhkan kesan bahwa fotografi itu hobi mahal yang mana benda-bendanya harus diperlakukan secara hati-hati, hahaha.

 

Tapi setelah aku pikir-pikir, mungkin itulah resikonya ketika bertualang di alam bebas sambil membawa peralatan fotografi. Kalau mau aman 99% ya barangkali motretnya di dalam rumah saja ya? Hehehe.

 

 

Dan ya… untuk ke depannya semoga nggak ada lagi jembatan yang menorehkan “kenangan indah” yang ada kaitannya dengan korban peralatan fotografi.

 

Salam jepret dan tetap blusukan di pelosok Kulon Progo!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • DWI JAYANTI
    avatar komentator ke-0
    DWI JAYANTI #Senin, 24 Jul 2017, 11:02 WIB
    Hobi hobi bencana, wkwkwk.
    Siap-siap nyetok Indomie demi penghematan Mas wkwkwk.
    Hahaha, bukan Indomie, tapi nasi putih dimakan sama lauk kecap dan garam thok. :D
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-1
    BERSAPEDAHAN #Kamis, 20 Jul 2017, 16:54 WIB
    Sungainya seperti manggil-manggil gitu ya .. \"ayo merene ... nyeburrr \" hehe... eh yang nyebur malah filternya ... untung masih bisa diselamatkan ... lumayan juga ya harganya. :)
    Hihihi, filternya nggak tahan digoda sungai. :D
  • NBSUSANTO
    avatar komentator ke-2
    NBSUSANTO #Senin, 17 Jul 2017, 18:26 WIB
    Busyeeeet filter satu setengah juta.. aku mau beli yang ratusan ribu saja sudah mikir sewidak rolas kali.. hahaha.
    Tapi bener sih Mas. Resiko bawa kamera dan peralatan ke alam bebas memang lumayan... kudu ati-ati.. meskipun terbayar dengan jepretan yang eksotis.. kamera yang dulu kalau jatuh sama kecipratan air ya sudah pengalaman lah... hahaha
    Wekekeke, investasi Bro. Siapa tahu tahun-tahun depan itu harga filter naik jadi 2 juta, hahaha. :D

    Iya, itu resikonya tinggi. Jadi mending kameranya disimpan di rumah saja ya? Hahaha. :D
  • JOHANES ANGGORO
    avatar komentator ke-3
    JOHANES ANGGORO #Sabtu, 1 Jul 2017, 14:28 WIB
    Kalo sudah hobi dan cinta mau gimana
    lagi :D
    Ga peduli lagi harganya berapa. Yg
    penting ga motong uang beras
    wkwkwk
    uang listrik sama uang internet lebih tepatnya :D
  • WARM
    avatar komentator ke-4
    WARM #Rabu, 28 Jun 2017, 16:20 WIB
    Coba mas dicari2 lg tripod deket
    embung yg ketinggalan waktu dulu itu,
    siapa tau masih ada hehehe
    udah beli baru lagi Om, tapi dah remuk karena dibawa nyepeda juga, hahaha :D