Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Kamis, 6 Agustus 2015, 08:37 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Salah satu hal yang bikin aku seneng ngurusin blog Maw Mblusuk? ini adalah pas membaca komentar-komentar dari para Pembaca sekalian yang aku sayangi #hoeks. Terutama pas ada pembaca yang cerita kalau mereka berusaha menapak tilas perjalananku, tapi eh malah akhirnya nyasar! Hahaha.

 

Meskipun ujung-ujungnya nyasar, kan bisa jadi di sana malah ketemu “sesuatu” yang menarik. Ya nggak? Misalnya saja seperti yang dialami sama mbak Patriza Gavynda. Dia niat awalnya mau ke Curug Kembar Wukirharjo tapi malah nyasar dan menemukan tempat tersembunyi yang nggak kalah menarik.

 

Penasaran? Silakan baca laporannya di bawah ini.

 

http://hobbyjalanjalan.blogspot.com/2014/12/niatnya-mau-ke-curug-kembar-wukirharjo.html

 

Didorong rasa penasaran sama laporan di atas, aku, Paklik Turtlix, Pakdhe Timin, dan Saktya berencana menyelidiki penemuan tersebut di hari Sabtu pagi (3/1/2015). Tentu saja kami ke sananya bersepeda. Lha wong pas ke Curug Kembar Wukirharjo saja bersepeda kok.

 

Setengah Tanjakan ke Curug Kembar Wukirharjo

Awalnya sih rencananya ngumpul jam 6 pagi. Tapi malah molor, sebab hujan deras yang turun selepas subuh baru reda menjelang jam 7. Imbasnya, titik kumpul pun berubah. Aku dan Paklik Turtlix bersepeda bareng dari Stasiun Tugu. Di perempatan Blok O, Saktya datang nimbrung. Disusul sama Pakdhe Timin di pertigaan Berbah.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Bersepeda di cuaca adem yang enaknya buat tidur.

 

Rute kami selanjutnya adalah menuju Curug Kembar Wukirharjo. Dari Berbah kami bersepeda menuju Candi Abang dan kemudian menuju Desa Nglepen yang tersohor dengan “Rumah Dome Teletubbies”-nya itu. Menjelang jam 9 pagi, tanjakan beringas nan ganas menyambut hangat kami saat memasuki wilayah Desa Wukirharjo. Paklik Turtlix dan Saktya sudah bablas di depan. Sedangkan Pakdhe Timin nuntun di belakang sambil termelet-melet seperti biasa.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Semangat Pakdhe!!!

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Makanya, supaya kuat bersepeda nanjak banyak-banyak makan ini. Enak, murah, dan sehat!

 

Balik lagi ke tanjakan beringas yang menguras emosi. Sebelum Paklik Turtlix dan Saktya kebablasan nanjak sampai puncak, aku teriak,

 

“Nanjaknya berhenti pas di belokan!”
“Hah? Aku pikir di atasnya curug kembar yang dulu itu?” Paklik Turtlix berhenti bersepeda.
“Nggak. Kalau dari foto di blog-nya itu patokannya ada patok putih terus nanti masuk hutan.”

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Ngerti nanjak hanya setengah jalan semuanya happy.

 

Lewat smartphone-nya, Paklik Turtlix pun lantas mencocokkan foto di blog-nya Mbak Patriza dengan kondisi di belokan. Termasuk patok putihnya itu.

  

“Bener! Patok putih ini yang ada di foto Wis.”, Paklik Turtlix yakin.
“Eh, tapi mungkin saja di sepanjang jalan ini ada banyak patok putih kayak gini Paklik?”, aku mulai ragu.
“Nggak, patoknya itu bener yang ini. Lha itu sama-sama ada tulisan ILHAM?”

 

Sebenernya sih aku sih nggak seneng sama aksi vandalisme kayak gini. Bikin kotor saja! Kayak benda ini punyamu sendiri. Huh! Eh, tapi ya harus diakui. Berkat si Ilham ini kami jadi nggak nyasar .

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Entah siapa gerangan si Ilham itu. Semoga kamu nggak corat-coret lagi ya!

 

Suara Sungai dari Arah Bawah

Setelah istirahat sebentar, kami melanjutkan petualangan masuk hutan. Eh, ndilalah jalannya bercabang dua! Yang satu naik dan yang satunya lagi turun. Di dalam hutan juga nggak ada orang yang bisa ditanyain. Jadinya, kami bingung deh.

 

“Ini jalannya yang mana Wis?”, tanya Paklik Turtlix.
“Wah, aku nggak tahu Paklik. Di blog-nya nggak ada cerita yang kayak gini.”
“Dicoba jalan yang ke bawah dulu deh. Itu udah kedengeran ada suara sungai.”, ajaknya.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Keren banget ya bisa bersepeda di dalam hutan?

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Totalitas sekali jadi juru video.

 

Kami pun menyusuri cabang jalan ke arah bawah dengan harapan bisa semakin dekat ke gemuruh suara sungai. Lama-kelamaan kondisi medan semakin penuh sama semak yang menyulitkan lewatnya sepeda. Eh, mentok-mentoknya ketemu jurang. Ya sudah. Mau nggak mau sepedanya diparkir dan dilanjut jalan kaki deh.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Gerimis dan sepeda nggak bisa lewat itu bukan halangan. Maju terus pantang mundur!

 

Setelah bersusah-payah melewati jalan berlumpur dan menyibak semak, akhirnya sampai juga di tepi sungai. Tapi, kok sungainya nggak mirip sama yang ada di fotonya Mbak Patriza ya?

 

Kami berhenti buat berunding. Apa ini nyasar ya? Atau masih harus menerabas hutan lagi? Hmmm...

 

Yang jelas di sana nyamuknya banyak banget! Pada haus darah semua lagi! Duh, semoga saja bukan nyamuk demam berdarah. Kalau begini situasinya, keputusan harus cepat diambil.

 

“Ini kayaknya kita salah jalan deh. Mestinya ngambil cabang jalan yang ke atas.”
“Waduh ini nyasar dong berarti?”
“Lha ya namanya blog-mu saja mblusuk.com. Kalau blusukan ya pasti ada nyasarnya. Kalau nggak ada nyasarnya ya blog-mu ganti nama saja jadi jalanlurus.com, hahaha.”, canda Paklik Turtlix

 

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Balik lagi ke atas. Salah sungai! Doh!

 

Tragedi di Dalam Hutan

Singkat cerita kami pun balik lagi ke tempat sepeda diparkir. Pas mau ngambil sepeda, Paklik Turtlix menyadari ada sesuatu yang janggal.

 

“Kok toolkit-ku nggak ada ya? Apa jatuh ya?”
“Nggak ditaruh di tas ransel Paklik?”
“Nggak. Toolkit-nya aku taruh di tas kecil di sepeda bareng sama ban dalam. Ini tasnya kok terbuka ya?”
“Heh? Masak?”

 

Aku pun nyari-nyari di semak-semak di sekitar tempat sepeda Paklik terparkir. Nggak nemu ada toolkit yang jatuh. Kok aneh ya... apa jangan-jangan...

 

“Sak, pannier-mu kondisinya gimana? Toolkit-mu ada nggak?”, tanyaku ke Saktya yang sepedanya dilengkapi dua pannier.
“Aman. Toolkit-ku kan aku bungkus pakai kaos kaki.”, ujar Saktya sambil memamerkan toolkit-nya yang masih terbungkus kaos kaki.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Kok ya ada orang "usil" di tengah hutan semacam ini?

 

Tapi sejenak Saktya terdiam dan mengamati pannier belakangnya yang sedari tadi tertutup cover bag.

 

“Kok posisi cover bag-nya berubah ya? Merknya jadi menghadap ke bawah? Padahal tadi aku pasang merknya menghadap ke atas?”

 

Nah lho! Ternyata memarkir sepeda di tengah hutan pun nggak aman. Yah... mungkin ada yang mencari “rejeki” di awal tahun. Who knows?

 

Alhamdulillah waktu itu semua sepeda digembok. Kalau nggak, mungkin saja ada sepeda yang lenyap...

 

Ganti Cabang Jalan ke Atas

Kami pun balik ke percabangan jalan dan mengambil jalan yang ke atas. Setelah diterawang, cabang jalan ke atas itu juga nggak terlalu ramah untuk dilalui sepeda. Yah, terpaksa deh sepeda kami parkir lagi di dekat sana. Semoga saja kali ini nggak ada yang “usil”.

 

Cabang jalan ke atas ini beda wujudnya dengan cabang jalan di bawah tadi, yaitu berwujud jalan konblok yang tertutup rumput liar. Dugaan kami, jalan ini bakal mengarah ke semacam petilasan atau makam, sebab kami lihat ada bangunan kecil di ujung jalan. Ternyata, bangunan kecil itu semacam rumah penampungan air, donasi dari Rotary International.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Semacam tempat penampungan air.

 

Dari rumah penampungan air itu kami lihat ada pipa air yang ujungnya entah ada di mana. Kami pun berinisiatif menembus hutan mencari ujung dari pipa air itu. Siapa tahu nanti ujungnya sungai yang dicari-cari, hehehe.

 

“Ini dia!” seru Paklik Turtlix.
“Ini dia apaan Paklik?”
“Ini pemandangan yang ada di foto blog-nya itu kan Pakdhe?”
“Ho oh betul. Ini persis sama di foto blog-nya itu.”, balas Pakdhe Timin yang sedari tadi asyik merekam video.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Muncul secercah harapan pas sampai di lokasi seperti di fotonya Mbak Patriza.

 

Kami jadi semangat pas tahu sudah berada di jalan yang pernah dilalui sama Mbak Patriza. Hanya saja, jalan tanahnya kondisinya berlumpur dan licin karena beberapa jam yang lalu kan baru diguyur hujan. Kaki sudah pasti belepotan lumpur. Ada baiknya lewat sini beralaskan sepatu atau malah nyeker saja sekalian, hahaha.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Masuk hutan semakin dalam lagi. Semoga nggak pakai acara nyasar.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Pakai alas kaki atau nggak ya sama-sama bakal kotor sama lumpur kok.

 

Betul juga, beberapa menit kemudian kami sampai di sebuah sungai yang kami yakini sebagai penemuan pertamanya Mbak Patriza. Kalau sudah di sini, lokasi penemuan kedua seharusnya sih sudah dekat. Kami nggak tahu jalan mana yang ditempuh sama Mbak Patriza selepas ini, sebab jalan setapaknya susah untuk ditebak. Ya, pokoknya dicoba naik ke bukit di atas sungai dulu lah.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Sungai yang dilewati sama mbak Patriza. Sungainya fotogenik lho.

 

Dua Penemuan Menarik Dari Dekat

Begitu sampai di bagian atas sungai, kami disambut sama perbukitan batu yang luaaas banget! Bukit batu ini bisa didaki lho. Struktur batuannya mirip sama yang ada di Nglanggeran. Yang bikin unik, di antara celah-celah batu ada sawahnya. Warga sekitar sepertinya sudah menjamah lokasi ini sebagai tempat bercocok-tanam.

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Woh, Saktya semangat banget lari-lari naik bukit. Ada apaan ya di atas?

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Waow! Sepertinya pemandangan ini nggak berubah banyak sejak puluhan tahun yang lalu.
Semoga tetap lestari seperti ini. Adem lihatnya.

 

Objek kedua yang nggak kalah menarik adalah air terjun kecil yang lumayan fotogenik. Alhamdulillah kondisi di sekitarnya masih bersih. Mungkin karena belum terjamah sama manusia-manusia 4l4y yang senangnya bikin kotor. Eh iya, kami ini bukan termasuk golongan 4l4y lho!  Hanya sekumpulan manusia yang kebablasan seneng bersepeda sampai mana-mana...

 

Investigasi Penemuan Menarik di Wukirharjo Prambanan
Misi selesai! Foto keluarga dulu yah.

 

Pas mau pulang kami dikagetkan sama kedatangan truk yang mengangkut batu-batu gamping. Woh! Ternyata akses ke sini bisa dilalui sama truk juga toh? Tapi nggak tahu deh cabang jalan raya mana yang mengarah ke sini. Jalan hutan yang kami lalui barusan itu sebenernya jalan pintas. Kalau dipikir-pikir, ampuh juga ya Mbak Patriza sudi menerabas hutan untuk sampai ke sini. Ini kan medan yang rawan bikin cewek jadi kucel, hahaha.

 

Akhir kata, aku mengucapkan terima kasih buat Mbak Patriza karena sudah bikin kami tambah akrab sama Prambanan yang ternyata nggak hanya dihuni oleh candi-candi eksotis saja. Ah, Jogja sepertinya nggak pernah kekurangan tempat-tempat menarik ya?

 

Gimana? Apa Pembaca punya laporan menarik lagi?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • AKARUI CHA
    avatar komentator ke-0
    AKARUI CHA #Jumat, 27 Nov 2015, 10:52 WIB
    Woaaaaaa keren bangettttt air terjun. Ebetewe kok
    aku jadi makin nge-fans sama mas wijna ya. Aksi
    nyepeda mblusuknya bikin ngiri.
    Jangan ngefans sama aksi sepeda blusukan saya mbak! Ntar mimpi buruk dirimu...
  • MAULIDA
    avatar komentator ke-1
    MAULIDA #Sabtu, 14 Nov 2015, 18:24 WIB
    ikutan mblusuk dong teman..
    naik sepeda mau? :D
  • BERJELAJAH
    avatar komentator ke-2
    BERJELAJAH #Jumat, 30 Okt 2015, 15:00 WIB
    Lah itu ketika blusukan masuk hutan pakai sepeda, kalau ban bocor gmana kak?? :o
    Lha kan bawa ban dalam cadangan :D
  • EPURWASARI
    avatar komentator ke-3
    EPURWASARI #Senin, 26 Okt 2015, 14:08 WIB
    Lama jadi silent reader mas. Ngiri lihat postinganmu. Matur nuwun sudah banyak memberi
    informasi :D Senang berkunjung.
    lha kok ngiri maksudnya gimana e? Jogja kan milik kita bersama
  • BETHA
    avatar komentator ke-4
    BETHA #Rabu, 14 Okt 2015, 11:59 WIB
    Aishhh....enaknya...wajib juga blusukan ke situ deh.
    Jangan sampai kesasar lhoo! XD
  • SOHBET
    avatar komentator ke-5
    SOHBET #Senin, 12 Okt 2015, 06:44 WIB
    very blog thanks admin
    okey
  • NDANDA
    avatar komentator ke-6
    NDANDA #Kamis, 3 Sep 2015, 11:00 WIB
    Buseeeeeettt, nek kuwi ora mek mblusuk meneh hahahaha. Jyaaan senengane kok
    trabasan :D :D :D
    Karena di hutan samar2 masih terlihat jalan yang bisa ditrabas... :p
  • ADELINA
    avatar komentator ke-7
    ADELINA #Selasa, 1 Sep 2015, 12:41 WIB
    blusukannya ke lokasi yang bagus-bagus mas..sumpah keren
    Keren atau kurang kerjaan?
  • RIZKA
    avatar komentator ke-8
    RIZKA #Jumat, 28 Ags 2015, 16:08 WIB
    Zeperti biaza.. mendaki melewati lembah menerabas lampu merah eh semak belukar
    menysuri sungai manjatin batu trus kukur2 gathel. Mblusukkk!
    sik tak ngendog sek, lagi kukur2 gatel :p
  • CAHYO
    avatar komentator ke-9
    CAHYO #Minggu, 9 Ags 2015, 22:25 WIB
    Beh... toolkit di-colong kuwi arep dinggo serep-an sendok garpu po piye?
    Sakjane disilih nggo ndandakke lawang ;p
  • MISS RISNA
    avatar komentator ke-10
    MISS RISNA #Minggu, 9 Ags 2015, 21:18 WIB
    waaaah...itu keren mas,yang batu-batu ada padinya ^^v
    Liat langsung mbak Ris, lebih keren aslinya :D
  • AYU CITRANINGTIAS
    avatar komentator ke-11
    AYU CITRANINGTIAS #Minggu, 9 Ags 2015, 17:17 WIB
    senengnya bisa mbusukan sampai ke dalam hutan gitu..
    hehehe, iya mbak ;D
  • RIDHA TANTOWI
    avatar komentator ke-12
    RIDHA TANTOWI #Minggu, 9 Ags 2015, 09:37 WIB
    Hidup curug!! Haha, demen banget blusukan dah mas. Awas dicariin org tuanya ntar kalo nyasar
    Untung selamat sampai rumah jadi nggak dicariin ortu :D
  • MOMTRAVELER
    avatar komentator ke-13
    MOMTRAVELER #Sabtu, 8 Ags 2015, 13:45 WIB
    SElalu seneng ngikutin cerita blusukannya mas
    Mawi..seruuu...pa lagi klo udah nemu curugnya....
    Kapan2 aku mo napak tilas juga ah :)
    Waduh... >.<
  • WINNY
    avatar komentator ke-14
    WINNY #Sabtu, 8 Ags 2015, 12:23 WIB
    mawi pertanyaan bodoh, udah berapa curug yg pernah u kunjungi
    nggak pernah ngitung aku Win ;D
  • FANNY FRISTHIKA NILA
    avatar komentator ke-15
    FANNY FRISTHIKA NILA #Sabtu, 8 Ags 2015, 00:46 WIB
    mas, aku sbg pecinta air terjun, pgn foto2 air terjunku sama bgsnya gini.. ajarin dunk :D... pake apaan sih?

    ini medannya penuh lumpur yak.. hahahaha, aku mnding kakiku rada basah kena air, drpd kena lumpur kalo oleh milih p suka bayangin lintah kalo kena lumpur gt p
    Aku udah pernah nulis caranya mbak di sini ini: http://mblusuk.com/ke342

    Untung pas waktu itu nggak ada lintahnya mbak. Yang ada cuma nyamuk banyak banget. Lebih khawatir pulang dari sana nanti kena demam berdarah, hahaha :D
  • SUNNARDI
    avatar komentator ke-16
    SUNNARDI #Jumat, 7 Ags 2015, 23:46 WIB
    wah keren...kapan2 kalo gowes mbok saya diajak gan mas, saya pengen ikut berpetualang, paling seneng kalo gowes sampe mblusuk2 hehe. Rumah saya daerah krapyak wetan, sewon
    Yoh, wokey :D
  • LIANNY HENDRAWATI
    avatar komentator ke-17
    LIANNY HENDRAWATI #Jumat, 7 Ags 2015, 14:51 WIB
    Wah pemandangan serba hijau itu bikin hati adem ya. Air terjunnya indah juga, segerrr :)
    Pelosok Jogja ini mbak :D
  • REYNO
    avatar komentator ke-18
    REYNO #Jumat, 7 Ags 2015, 14:47 WIB
    selalu seneng baca2 blognya mas wijna. salam kenal mas.. sekali2 mblusuk kedung pedut
    dong mas, tempat kknku dulu itu. deketnya goa kiskendo.. apik tempatnyaaa
    Oke sip! Nanti ya pas musim hujan. Nunggu airnya deras sama sekalian ngumpulin niat nyepeda nanjak ke sana, hahaha. :D
  • ANGKI
    avatar komentator ke-19
    ANGKI #Jumat, 7 Ags 2015, 07:12 WIB
    waaahhhh kerenn mas suka ijonya... kapan yah ijo lagi?? hahaha saya termasuk yg nyasar\"
    mas haha ternyata smeakin banyak saja korban dari mas wijna hehe pizz...
    ijo lagi pas musim hujan Ngki :D
  • ELISA
    avatar komentator ke-20
    ELISA #Kamis, 6 Ags 2015, 21:44 WIB
    Batu lapangnya bagus...ada sawahnya...
    eh berarti ada jalan lain yg tdk mblusuk hutan ya...
    ada jalan lain yg nggak pakai blusukan di dalam hutan, tapi entah dari mana mbak...
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-21
    BERSAPEDAHAN #Kamis, 6 Ags 2015, 21:03 WIB
    bener2 blusukan .. seblusuk blusuknya ...
    di hutan juga ada maling ya ... makanya kata orang tua juga .. hati2 dijalan dan di ..
    hutan .. he he ...
    batu besar itu . unik dan keren ya ... pengen blusukan kesini juga ,,,
    Hahaha, dirimu ya hati-hati klo blusukan di dalam hutan ya Kang :D