Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Sabtu, 7 Februari 2015, 09:00 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Dalam suatu perjalanan, ada kalanya sang pejalan butuh tempat untuk beristirahat. Kita tahu kalau perjalanan itu nggak selamanya mudah. Juga pantang hukumnya untuk berbalik mundur. Maka dari itu, satu-satunya jalan ya berhenti sejenak untuk istirahat, mengumpulkan tenaga untuk kembali melangkah maju. #sok.filsafat

 

Perjalanan bersepeda dari Kota Jogja menuju Cangkringan di hari Sabtu pagi (24/5/2014) itu pun melewati beberapa tempat peristirahatan. Warung Ijo Pakem yang kerap disesaki oleh para pesepeda di akhir pekan adalah titik peristirahatan pertama. Titik peristirahatan kedua adalah sebuah mata air yang konon berada tak jauh dari Kali Gendol.

 

Kawan bersepeda menuju Peristirahatan Sendang Srodokan Cangkringan
Kawan bersepeda pagi ini.

 

Cangkringan beserta Kali Gendol ibarat dua sejoli yang tak terpisahkan. Untuk Pembaca yang belum tahu, Cangkringan itu nama suatu kecamatan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta yang terletak persis di lereng Gunung Merapi. Kawasan wisata Kaliadem dan rumah almarhum Mbah Maridjan di Desa Kinahrejo terletak di kecamatan ini.    

 

Sedangkan Kali Gendol adalah nama dari sebuah sungai yang melintasi wilayah Cangkringan. Kali Gendol bermuara berhulu di Merapi dan menjadi jalur lahar dingin bilamana ia kembali erupsi. Alhasil, yang kini bisa Pembaca saksikan di Kali Gendol hanyalah timbunan pasir yang tak pernah habis untuk ditambang.

 

Pasir Kali Gendol di Cangkringan yang tidak pernah habis ditambang
Kali Gendol yang tidak pernah habis ditambang.

 

Jarak dari Kota Jogja menuju Cangkringan kurang-lebih dari 25 km. Jarak 17 km yang pertama adalah menyusuri Jl. Kaliurang hingga pemberhentian pertama di Warung Ijo Pakem. Sisanya, dilanjut menyusuri Jl. Pakem – Cangkringan sampai ke Desa Wukirharjo. Medan jalannya sudah pasti tanjakan. Namun paduan semilir angin pegunungan dan hijaunya persawahan seakan mengaburkan beratnya beban di dengkul.

 

Hanya berdua dengan Paris, selepas melewati RM Moro Lejar, gapura arah Kaliadem, dan papan jalan menuju Goa Jepang dan Mata Air Bebeng, kami pun tiba di wilayah Dusun Geblok seperti yang bisa Pembaca lihat pada foto. Dari sini kami menyusuri jalan kecil perkampungan hingga tiba di Dusun Pandan.

 

Jalan masuk ke Dusun Geblok dari Jalan Raya Pakem Cangkringan, Yogyakarta
Masuk wilayah Dusun Geblok dari pinggir Jl. Raya Pakem - Cangkringan.

 

Tak jauh dari prasasti selamat datang, ada sebuah pancuran yang letaknya cukup tersembunyi di bawah jembatan. Di sisi yang berlawanan, terdapat pula sendang yang kerap digunakan oleh ibu-ibu untuk mencuci dan mandi. Sayang nggak sempat aku foto karena kondisi di dalam sendang waktu itu tidak cukup representatif untuk dimasuki pria lajang. (if you know what I mean )

 

cerita mata air angker di seputar Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
Di belakang tugu selamat datang ini ada sendang tempat ngumpulnya ibu-ibu.

 

cerita pancuran mistis yang ada di Dusun Pandan, Cangkringan, Yogyakarta
Pancuran mistis yang letaknya tersembunyi.

 

Menurut penuturan warga setempat, di dekat wilayah Dusun Pandan ini terdapat satu sendang lagi. Namanya Sendang Srodokan, sesuai nama dusun di mana sendang ini berada. Ada sumber maya yang menyebut sendang ini sebagai Sendang Panguripan (sedang kehidupan). Ada juga menyebutnya Sendang Pandan, karena sendang ini terletak di pinggir jalan pemisah batas Dusun Pandan dan Dusun Srodokan.

 

Sepintas, penampilan sendang ini tak ubahnya genangan air di pinggir jalan yang muncul setelah hujan turun. Minim tanda keberadaan sendang. Tak ada papan petunjuk. Tak ada pagar pembatas. Tak ada pohon penanda. Pantas lah bilamana luput dari sapuan mata.

 

Mata air Sendang Srodokan di Cangkringan, Yogyakarta tidak terlihat dari pinggir jalan raya
Di mana ada sendang?.

 

Seperti halnya sendang-sendang lain yang berlatar kisah mistis, keberadaan Sendang Srodokan ini terkait dengan kisah perjalanan Sunan Gunung Jati. Beliau kesulitan mendapati tempat beristirahat dan lantas menancapkan tongkatnya untuk menciptakan sendang ini sebagai tempat peristirahatannya.

 

Mata air Sendang Srodokan di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta tidak terawat
Kalau misalnya ditata lebih rapi pasti jadi lebih menarik.

 

Suasana mata air Sendang Srodokan di Cangkringan
Sendang srodokan dilihat dari sisi yang lain.

 

Cerita lain menyebutkan, kemunculan ikan laut di sendang ini sempat membuat geger warga sekitar. Warga khawatir sendang ini berubah menjadi laut. Oleh karena itu mereka menyumbat mata air dengan peralatan dapur hingga ukuran sendang ini menyusut seperti sekarang.

 

Sendang Srodokan di Cangkringan, Yogyakarta yang terlihat kotor
Yang ada sekarang malah sisa-sisa peralatan cuci-mencuci.

 

Ah, wilayah di lereng Merapi sepertinya tak pernah kekurangan kisah-kisah sejarah beraroma mistis. Asal muasal Dusun Srodokan sendiri pun berangkat dari kisah yang tak kalah seru, mulai dari arena peperangan melawan Belanda (odok-odok) hingga arena favorit untuk adu domba (srudukan).

 

Oh iya, jangan lupakan juga kisah Kali Gendol yang kerap “menangis” di malam hari. Warga sekitar juga menambahi teori adanya kerajaan Hindu gaib yang berdiri di sekitar wilayah Pakem. Sebabnya di bawah tanah terpendam batu-batuan candi yang tertutup oleh lahar beku Merapi.

 

celana dalam cewek berwarna hijau yang tertinggal
Apa benda ini juga berkaitan dengan cerita mistis ya?

 

Walah, sepertinya ini aku bakal ngelantur kemana-mana kalau sudah berurusan dengan cerita mistis. Mungkin sudah saatnya cerita ini diakhiri dan kita kembali lagi ke Kota Jogja. Setelah lelah bersepeda mungkin bolehlah pulangnya menumpang si “Bokong Semok”? Ah, ini aku mulai ngelantur lagi.

 

tulisan tidak senonoh di pantat truk
Membaca tulisan-tulisan di belakang truk pasir itu cukup menghibur.

 

Pembaca pernah main air di sendang? Atau pembaca tahu sendang dengan kisah mistis? Ceritain dong!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • ATIK CIC
    avatar komentator ke-0
    ATIK CIC #Rabu, 29 Mei 2019, 11:17 WIB
    Di dusun jongke lor (hotel hyatt ke
    barat arah jln magelang),
    Ada sendang yg mistis juga mas. Ada 2
    lele super besar warna hitam & putih.
    Sendangnya bersebelahan lanang &
    wadon.
  • SIDIQ ANGGA PRASETYA
    avatar komentator ke-1
    SIDIQ ANGGA PRASETYA #Selasa, 26 Mar 2019, 09:01 WIB
    Di dusun saya Salam
    Wukirsari
    Cangkringan Sleman
    beberapa waktu yang
    lalu ditemukan
    situs purbakala
    semacam arca/patung
    dan sudah diamankan
    pihak berwenang,
    mungkin bisa
    ditelusuri lebih
    lanjut.
  • SOEMARNOLDT
    avatar komentator ke-2
    SOEMARNOLDT #Kamis, 23 Jun 2016, 21:58 WIB
    Selepas meletus sempat dipasang atap, namun airnya menjadi keruh. Sekarang sudah tidak ada atapnya tapi sampah deterjen masih ada. Hmmmmm inget pulang jadinya.
    Mungkin perlu dibangun semacam cukup atau bangunan dari bambu gitu Mas supaya lebih terlindungi?
  • PURWANTO
    avatar komentator ke-3
    PURWANTO #Selasa, 7 Jun 2016, 13:20 WIB
    Sendang Lanang dan Sendang Wadon di timur Pasar Jambon Cangkringan
    Sendang Jalin di sebelah barat Pasar Balangan.
    Waaah, matur nuwun infone Kang. :D
  • PAIMOX
    avatar komentator ke-4
    PAIMOX #Kamis, 26 Mar 2015, 22:33 WIB
    Wah, kang.... Golek sendang bareng yoooo....
    Arep di bijekke tho isine.... Hohohohohoooo...
    Wekekeke, ameh golek sendang ng ndi?
  • KRISHNA
    avatar komentator ke-5
    KRISHNA #Kamis, 12 Feb 2015, 14:18 WIB
    Sayang sendangnya kelihatan gak terawat dan penuh sampah gitu ya Mas
    Iya Om, sedih ngelihatnya. Warga sekitar kurang peduli sama kebersihan sendang :(
  • HILDA IKKA
    avatar komentator ke-6
    HILDA IKKA #Rabu, 11 Feb 2015, 18:33 WIB
    Duh mas, sedih juga liat banyak peninggalan sampah-sampah gitu. Coba ada kegiatan kerja bakti buat bersihin, kan mulia banget :\"
    Klo perilaku warga kayak gini, kayaknya habis kerja bakti selesai ya bakal kotor lagi...
  • CUMILEBAY.COM
    avatar komentator ke-7
    CUMILEBAY.COM #Rabu, 11 Feb 2015, 11:18 WIB
    Sayang sendang nya kotor banyak sampah detergen :-(
    Kalo kolor ijo itu mistis nya apa kak ????
    Mungkin mistisnya itu yang habis ngotorin sendang pakai deterjen pulangnya lupa pakai kolor...
  • NDOP
    avatar komentator ke-8
    NDOP #Selasa, 10 Feb 2015, 22:27 WIB
    Owalah, berati misi sebenarnya adalah mencari kolor hijau neon yg hilang..

    Hahahaha... Menurutku kok kurnag menarik ya sendangnya. Biasa aja. Mungkin postingan ini harusnya membahas detail tentang mistisnya. Baru aku kasih jempol.

    HAHAHAH
    Besok-besok aku ceritain tempat yang lebih mistis lagi deh kakak...
  • WARM
    avatar komentator ke-9
    WARM #Selasa, 10 Feb 2015, 04:08 WIB
    njenengan iki ketemu aja tempat2 antik macam ginian :)
    Yo ngonolah Om :D
  • IWCAKSONO
    avatar komentator ke-10
    IWCAKSONO #Senin, 9 Feb 2015, 15:14 WIB
    weleh lha kok sampahe uakeh..

    eh BTW yang namanya sungai itu bermuaranya ke pantai, ini kok bermuara di gunung merapi?
    weks... salah nulis! >.<
  • PARIS
    avatar komentator ke-11
    PARIS #Senin, 9 Feb 2015, 07:41 WIB
    Pantesan ditunggu suwi tenan, jebul pose selfie
    Biar eksis :p
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-12
    BERSAPEDAHAN #Minggu, 8 Feb 2015, 21:24 WIB
    wawwww .... tahunya cerita yang di hebohkan si kolor ijo itu ... mandinya di sini ya ... :)
    Mungkin di sinilah si Kolor Ijo memperoleh ilmu saktinya Kang :D