Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 6 Juli 2014, 11:49 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Ada banyak alasan yang membuat seorang pria rela berakhir pekan dengan bersepeda nanjak sepanjang Jl. Kaliurang, Jogja. Seperti nyari sarapan Soto Holywood, hang out di Warung Ijo, menaklukkan Tlogo Putri, atau mungkin... demi sepercik air Pancuran Dewi Peri?

 

Eh, Dewi Peri?

Itu nama mahasiswi yang nge-kos di Jl. Kaliurang ya?

Waaah... kuliah di mana tuh si Dewi?

 

HEH! BUKAN!

 

Dewi Peri itu bukan nama orang! Bukan pula nama bidadari, penghuni kahyangan, apalagi dhemit! Dewi Peri itu akronim nama sebuah desa wisata yang ada di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, yaitu Desa Wisata Pentingsari.

 

Tuh kan, makanya jangan berpikir yang aneh-aneh dulu...

 

Minggu Pagi ke Dewi Peri

Yang boleh dibilang aneh adalah kelakuan aku dan Paris yang bersepeda ke Dewi Peri di hari Minggu pagi (26/1/2014). Sebetulnya ini bukan hal yang aneh juga sih. Sebab, di hari Minggu pagi seringnya Jl. Kaliurang ramai oleh para pesepeda yang berpacu menuju Warung Ijo Pakem di km 17.

 

Bersepeda nanjak di jalan Kaliurang hingga km 21 demi mencari Pancuran mistis Dewi Peri di Umbulharjo, Cangkringan

 

Warung Ijo memang menggoda perut, tapi tujuan kami kali ini jelas bukan ke sana. Agak naik “sedikit” di sekitar Jl. Kaliurang km 21. Di sana itu ada pertigaan menuju dam Kali Kuning yang tembus ke arah Kaliadem dan Merapi Golf.

 

Nah, sehabis menyebrang dam Kali Kuning itu kami menyusuri jalan cor-coran semen ke arah selatan. Di sanalah lokasi Dewi Peri berada.

 

jalan setapak membelah hutan berwujud jalan cor semen dua lajur yang ada di lereng Merapi di Cangkringan, Yogyakarta

 

Selepas menyusuri jalan kampung yang panjangnya sekitar 1 km kurang sedikit, kami berjumpa dengan suatu pertigaan seperti yang ada pada foto di bawah ini.

 

Asal tahu saja ya Pembaca, di pertigaan ini kami disambut oleh aroma kotoran ayam yang... baunya busuk sebanget-bangetnya bau busuk! Sebab, dekat pertigaan itu ada peternakan ayam. Jadi, asal Pembaca sudah mencium bau busuk kotoran ayam... berarti Pembaca tidak nyasar!

 

pertigaan menuju desa wisata petingsari yang aromanya busuk karena dekat dengan kandang peternakan ayam di Cangkringan, Sleman

 

Sudah, sudah! Mari tutup saja hidung kita rapat-rapat ya!

 

Selang beberapa meter dari pertigaan, kami dapat sambutan lagi. Untungnya kali ini bukan sambutan yang busuk-busuk. Hanya berupa sambutan dari papan kayu biasa kok.

 

papan petunjuk di desa wisata pentingsari, umbulharjo, cangkringan, Sleman ditulis dalam bahasa mandarin hasil karya mahasiswa vokasi mandarin di kamarin UGM

 

.... Eh, ternyata China itu dekat dengan Sleman ya? Aku pikir pergi ke China itu mesti punya modal paspor sama tiket pesawat. Ternyata, cuma bersepeda sejauh 21 km saja sudah bisa langsung sampai ke China. Wow!

 

Kata Papan Dewi Peri

.... Ternyata, papan-papan ini adalah hasil karyanya KAMARIN UGM. Yang disebut ini, sepertinya semacam himpunan mahasiswa Prodi Bahasa Mandarin dari Sekolah Vokasi UGM.

 

Hmmm, apakah Dewi Peri sering jadi tujuan wisata turis China ya?

 

bahasa mandarin dari masjid adalah qing zhen si tercantum pada papan arah rute lokasi menuju desa wisata pentingsari di cangkringan, sleman, yogyakarta

 

Nah, untuk memudahkan menjelajah Dewi Peri, sebaiknya kita berkumpul dulu di Ji He Di Dian yang dekat dengan Qing Zhen Si. Duh, apa lagi itu?

 

Eh maaf, maksudku kita kumpul dulu di titik kumpul dekat masjid. Di sana kita bisa mematangkan rencana hendak menjelajah ke mana sambil melihat peta wisata... yang sudah pudar. Hadeh....

 

peta desa wisata pentingsari di umbulharjo, cangkringan, sleman sudah tidak bisa terbaca lagi

 

Syukurlah papan kayu yang mengarah ke pancuran masih tampak cetho. Walaupun papan kayunya jelas, tapi untuk sampai ke pancuran itu bukan perkara mudah! Kalau malu bertanya ke warga, siap-siap saja nyasar di jalan-jalan kampung yang bercabang-cabang. Apalagi, aku dan Paris kan hobi nyasar kalau pergi berdua.

 

papan kayu yang menunjukkan arah objek-objek menarik di sekitar desa wisata pentingsari alias dewi peri yang lokasinya terletak di umbulharjo, cangkringan, sleman

 

Berkat naluri Paris, akhirnya kami menemukan jalan setapak menuju pancuran. Papan usang bertuliskan “Pancuran” menjadi penunjuk bahwa kami tidak nyasar lagi. Sepeda pun kami parkir di dekat sana.

 

Untuk ke pancuran lebih enak jalan kaki, karena medannya lumayan menantang: tebing, hutan, dan semak seperti foto di bawah.

 

seorang cowok melewati dasar jurang diapit tebing batu dalam perjalanan mencari pancuran dewi peri di desa wisata pentingsari, cangkringan, sleman

seorang cowok melintasi jalan setapak di dalam hutan dalam perjalanan mencari pancuran dewi nawangwulan di desa wisata pentingsari, cangkringan, sleman

seorang cowok menyibak jalan setapak penuh semak belukar ilalang lebat rumput liar dalam perjalanan mencari pancuran joko tarub di desa wisata pentingsari, cangkringan, sleman

 

Sekitar 15 menit berjalan kaki, kami pun sampai di Pancuran Suci Sendangsari, yang katanya sih tempat bertemunya Dewi Nawang Wulan dan Joko Tarub. Katanya lagi, air dari pancuran ini berkhasiat bikin awet muda. Tapi aku sangsi. Sebab, aku sempat ngicip airnya sedikit dan nggak berapa lama perutku jadi mules-mules. Duh, ini karena laper apa airnya kotor ya?

 

seorang cowok berkaos merah meminum air dari pancuran mistis sendangsari di desa pentingsari, cangkringan, sleman yang memiliki khasiat menyembuhkan penyakit asam urat dan kolesterol

 

Tapi, aku percaya tempat ini lumayan mistis. Sebab, beberapa kali aku mencium semerbak bau wangi. Pastinya sih bukan berasal dari aku dan Paris. Lha wong kami ini mandi saja belum . Apa mungkin Dewi Peri kebetulan pas lagi lewat ya?

 

lokasi pancuran sendangsari dewi nawangwulan yang mistis dan keramat di desa wisata pentingsari, cangkringan, sleman, yogyakarta

 

Air Terjun Mungil Dewi Peri

Selepas kembali ke tempat sepeda diparkir, Paris ngajak nyari sarapan sedangkan aku masih penasaran dengan satu tempat bernama grojogan. Katanya sih mirip air terjun mungil.

 

Bersepeda masuk hutan demi Pancuran Dewi Nawangwulan yang letaknya di desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman DI Yogyakarta

 

Kami berdua sempat adu pendapat perihal lokasi grojogan. Menurutku, lokasi grojogan dekat dengan pancuran. Sedangkan Paris malah berpikir sebaliknya. Yang jelas, Paris bersikukuh nggak mau balik lagi ke lokasi pancuran.

 

Ah, coba saja tampilan peta desa wisata masih jelas....

 

Paris kemudian menyarankan untuk mencoba menyusuri aliran Kali Kuning. Eh, ternyata benar apa yang disarankan Paris! Yang disebut sebagai grojogan adalah kucuran air sungai Kali Kuning yang jatuh mengalir dari dam lahar dingin.

 

Dilihat dari penampakannya sih ya pantas lah disebut air terjun mungil. Hanya saja aliran airnya tidak begitu deras. Semisal pun terjadi banjir lahar dingin, besar kemungkinan grojogan-nya bakal lenyap.

 

lokasi dam kali kuning di umbulharjo, cangkringan, sleman dekat dengan desa wisata pentingsari yang berbentuk air terjun kecil

 

Ya sudahlah. Daripada Paris makin ngambek karena makin kelaparan, alhasil kami berdua pun pamit pulang dari Dewi Peri. Kembali bersepeda lagi ke Jl. Kaliurang dan lantas sarapan di warung Soto Sapi Sorgapuro di Jl. Kaliurang km 12.

 

Apa Pembaca tahu pancuran dengan lokasi, cerita, dan khasiat yang mistis seperti ini? Dan mungkin juga... pernah ngicip airnya dan jadi sakit perut?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • JAUHARI M
    avatar komentator ke-0
    JAUHARI M #Selasa, 5 Ags 2014, 20:57 WIB
    mungkin supaya awet muda .. harus mandi basah semuanya ... he he ...
    banyak juga ya .. cerita2 tentang air yang dibilang bisa bikin awet muda ...
    Wah, takutnya kalau mandi itu \"penunggu\" pancuran malah makin nempel dan nggak mau pergi, hehehe
  • WENING
    avatar komentator ke-1
    WENING #Jumat, 18 Jul 2014, 11:52 WIB
    dulu pernah sekali ke desanya, tapi gak sampe ke pancurannya.. kata temenku yang
    tinggal disana emang ada aura aura gimanaaa gitu...
    Rasa airnya juga gimanaaaa gitu mbak di perut... :p
  • AGUNG RANGGA
    avatar komentator ke-2
    AGUNG RANGGA #Selasa, 15 Jul 2014, 15:57 WIB
    kayaknya seru banget ya jalan-jalan ke sana. banyak pohon rindang. :D
    Namanya juga di desa Mas Agung, jauh dari kota, dekat sama sawah, jadi masih banyak pohonnya
  • FENNY
    avatar komentator ke-3
    FENNY #Jumat, 11 Jul 2014, 14:24 WIB
    doh kok malah medeni :O
    desa pentingsari ini gak bakal jadi desa paling penting di dunia kalau ada desa namanya
    desa \"penting\"

    btw kok komenku gak penting ya? abaikan saja, hehe
    Ra popo mbak, komenmu penting og, opo meneh nek ono info nasi thiwul yg recomended. Hahaha
  • CAHYO
    avatar komentator ke-4
    CAHYO #Jumat, 11 Jul 2014, 11:38 WIB
    Ds Kembangarum tu tptnya fotogenik bngt... palagi bwt kalangan \"detektif curug\" kyk smpyan :P
    dirimu kok mengiming-imingi sesuatu yang menarik yo Bro?
  • BACKPACKERBORNEO.COM
    avatar komentator ke-5
    BACKPACKERBORNEO.COM #Kamis, 10 Jul 2014, 13:50 WIB
    Sekalian aja kak numpang mandi d pancuran y..hehe
    habis mandi terus langsung semerbak bau harum mistis... hiii...
  • ADIE RIYANTO
    avatar komentator ke-6
    ADIE RIYANTO #Kamis, 10 Jul 2014, 13:14 WIB
    Hahaha kok antiklimaks gini ya kelihatannya. Maksudku, pancurannya gitu doang tapi cerita perjuangan menuju ke tempat kayaknya kok rekoso banget ya hahaha :D
    yang terpenting itu bukan tujuannya, tapi perjalanan buat sampai ke tujuan, hehehe
  • EVI SRI REZEKI
    avatar komentator ke-7
    EVI SRI REZEKI #Kamis, 10 Jul 2014, 07:03 WIB
    Namanya bagus ya, Pancuran Dewi Peri. Tapi ternyata kecil, soalnya saya ekspektasinya besar :D
    Awalnya saya juga memendam ekspektasi besar mbak. Tapi lambat laun saya mulai bisa \"ikhlas\" menerima kenyataan yang ada di lapangan, hahaha :D
  • RICHO A. NOGROHO
    avatar komentator ke-8
    RICHO A. NOGROHO #Rabu, 9 Jul 2014, 01:34 WIB
    Kalau mau nadah dari pancuran Dewi Peri nyemplung di sana dulu yah, Mas. lumpur itu yah?. perjalanan ke sananya sejuk kayaknya, serba hijauuu.
    Itu bukan lumpur Bro, semacam tanah halus gitu. Mirip belerang tapi ga bau. Apa ya? Masak lumpur, hahaha.
  • DITTER
    avatar komentator ke-9
    DITTER #Selasa, 8 Jul 2014, 11:43 WIB
    Aku kalau nyepeda ke atas, cuma kuat sampai pakem mas, hahaha....
    Ayahku malah terakhir kemarin nyepeda sampe tempatnya Mbah Marijan, pakai sepeda yg biasa aku pakai. Mantap bener.

    Btw, warung ijo itu apa, Mas? Warung brongkos kah?
    Wow, mpe Pakem itu udah lumayan lho. Nggak semua orang kuat mpe Pakem. Aku belum pernah nyampe rumahnya mbah Maridjan. Paling jauh ya nyampe Kali Kuning. Maklum, klo udah ngeliat pos retribusi bawaannya males.

    Biasanya sih kalau arah ke sana istirahat di Pakem dulu. Ya di Warung Ijo itu yang di pinggir jalan raya, yang jual Brongkos sama aneka jajanan itu.
  • ANGKI
    avatar komentator ke-10
    ANGKI #Selasa, 8 Jul 2014, 09:57 WIB
    wkwkwkw mas Wijna emng cihuy..ternyta Dewi Peri adalah desa wisata pentingsari penting
    dicatat ini, .... jng ajak mas PAris saran di petigaan kandang ayam lho mas )
    Besok-besok kalau ke sana lagi nggak lewat kandang ayam deh. >.<
  • FENNY
    avatar komentator ke-11
    FENNY #Senin, 7 Jul 2014, 22:08 WIB
    pernah kesana, ke rumah temenku,, abis pulang aku jadi kepikiran jgn2 ini desa paling
    penting di dunia :O
    Aku malah baca-baca di internet ketemu artikel di desa ini banyak tempat2 mistis. Jadi ngerasa ini desa termistis di Jogja, hahaha.
  • ALID ABDUL
    avatar komentator ke-12
    ALID ABDUL #Senin, 7 Jul 2014, 09:01 WIB
    btw cuma gitu ya pancurannya????
    yg unik papan petunjukkan ada tulisan cinanya :D
    Nah itu, aku juga heran kenapa banyak tulisan cina di sini. Kenapa ga tulisan Jawa gitu...
  • CAHYO
    avatar komentator ke-13
    CAHYO #Minggu, 6 Jul 2014, 19:00 WIB
    Lah... Pentingsari? Brti dket Ds Kembangarum... kok ga sisan mampir sana poto2, aku pnyak cta2 ksana blm ksampaian je...
    Dusun Kembangarum ada apanya sih brow?