Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 24 Juni 2013, 08:35 WIB

Di penghujung sebuah tanjakan di seputar Desa Bangunjiwo, Bantul, perhatian Mbah Gundul, Paris, dan aku tertuju pada sebuah papan pengumuman besar. Kali ini, isinya bukan perintah untuk menuntun sepeda, namun sebuah pernyataan:

 

“Ada kampung Bali di Bangunjiwo dekat Malioboro”

 

Yang mana kami bertiga tahu bahwa pernyataan itu SALAH!

 

Desa Bangunjiwo itu berada di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Sedangkan Jl. Malioboro itu ada di Keluharan Sosromenduran, Kecamatan Gedong Tengen, Kota Yogyakarta. Jarak antar keduanya lebih dari 8 km! Jelas banget sudah beda kabupaten dan kotamadya.

 

Masak ya jarak segitu itu dibilang dekat?

 

rumah murah sederhana di jogja cicilan ringan dekat malioboro
jelas yang menarik perhatian bukan foto mbak-mbaknya itu!

 

Iya sih, dekat. Setidaknya, lebih dekat daripada jarak Magelang – Malioboro atau Wonosari – Malioboro yang sekitar 40-an km itu kan?

 

Mbelgedhez!

 

Promosi yang hiperbolis itu pun bikin kami penasaran. Seperti apa sih kampung Bali yang dimaksud?

 

suasana cluster perumahan tipe 36 murah di Yogyakarta daerah di sekitar Bantul
kampung Bali yang tanpa ada sesajen

 

Sudah tentu, kampung Bali yang dimaksud adalah perumahan. Dari beberapa rumah yang sedang dibangun, terlihat kalau yang sedang dibangun itu rumah bertipe 36. Artinya, luas bangunannya 36 meter persegi. Itu tergolong rumah mungil nan sederhana yang komposisi standarnya adalah dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Jenis rumah seperti ini cocoknya untuk pasangan keluarga yang tidak punya anak, atau yang punya anak tapi masih bocah.

 

Bentuk rumah tipe 36 di kampung Bali tersebut bisa dilihat dari foto-foto berikut.

 

kualitas tegel lantai keramik rumah tipe 36 murah yang dijual di perumahan Bantul
tegel keramiknya bagus

 

bentuk desain interior kamar rumah tipe 36 murah yang dijual di perumahan Bantul
tiap kamar hanya punya satu jendela, semoga nggak sumpek

 

bentuk kamar mandi toilet di rumah tipe 36 murah yang dijual di perumahan Bantul
kamar mandi yang cukup mungil

 

bentuk dapur di rumah tipe 36 murah yang dijual di perumahan Bantul Yogyakarta
Dapur yang juga mungil

 

teras halaman belakang rumah murah sederhana di jogja cicilan ringan dekat malioboro Yogyakarta
Teras belakang yang kecil

 

suasana halaman rumah murah sederhana di jogja cicilan ringan dekat malioboro di Bantul Yogyakarta
Halaman belakang yang mungil dan berbatasan dengan tebing batu

 

tempat parkir mobil dan garasi rumah murah sederhana di jogja cicilan ringan dekat malioboro Yogyakarta
Yang jelas, di setiap rumah ada tempat parkir mobil

 

Yang membuat kami bertiga tercengang adalah harganya! Satu unit rumah tipe 36 dikenai harga 200 juta rupiah! Waow... MAHAL...

 

Wajarkah harga rumah tipe 36 yang seperti ini di wilayah Yogyakarta yang lumayan jauh dari pusat kota? Kalau dari berita detik.com, unit rumah tipe 36 itu umumnya berkisar di bawah 100 juta rupiah.

 

Yang membuat kami bertiga lebih tercengang lagi dan seperti yang tampak di foto-foto adalah ... rumah-rumah 200 jutaan itu sudah ada yang beli! Ya kalau nggak dibeli kan ya nggak dibangun toh ya? Siapa yang beli ya? Hmmm....

 

cicilan angsuran kpr rumah murah tipe 36 di Yogyakarta wilayah Bantul
sudah laku terjual sebanyak ini coba...

 

Oleh sebab rasa penasaran sudah terpuaskan, maka kami bertiga pun segera berlalu menuju tanjakan tujuan berikutnya. Sempat terbesit kekhawatiran di benakku,

 

“Bagaimana orang Jogja yang tidak mampu bisa punya rumah kalau harga rumah mungil saja ratusan juta rupiah?”


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • ARI
    avatar komentator ke-0
    ARI #Rabu, 12 Apr 2017, 08:46 WIB
    Ada gak ya rumah yang murah di bawah 150 juta?
    Di Bantul agak ke pinggir seperti di Srandakan atau Pajangan sepertinya masih ada Mas.
  • FRIDA
    avatar komentator ke-1
    FRIDA #Jumat, 30 Des 2016, 02:19 WIB
    klo ada info rumah harga di bawah 100 jutaan, tolong
    info na dong.... suwun
    woh siyap!
  • BUDI
    avatar komentator ke-2
    BUDI #Rabu, 20 Apr 2016, 11:51 WIB
    Memang betul, perumahan di Jogja memang sangat mahal. Jangankan rumah, untuk harga tanah saja sangat mahal, bahkan termasuk paling mahal setelah Bali.

    Gimana masyarakat berpenghasilan rendah bisa dapat rumah impian jika harga tanah saja selangit..........

    Gila , betul betul gila ......
    Yah, mari berdoa semoga di masa mendatang pemerintah punya kebijakan yang terbaik mengenai tanah dan rumah yang harganya semakin mahal ini.
  • AGRETA BERTY
    avatar komentator ke-3
    AGRETA BERTY #Rabu, 27 Jan 2016, 08:04 WIB
    Minta contact person, thanks.
    Wah, nggak menyimpan e.
  • DWI
    avatar komentator ke-4
    DWI #Senin, 3 Ags 2015, 15:15 WIB
    Masih ada enggak itu sekarang ya?
    masih mbak
  • MELLY
    avatar komentator ke-5
    MELLY #Minggu, 8 Feb 2015, 19:36 WIB
    Nyimak Aza :-)
    Mbok beli rumah dan dikasih aku...
  • IZZA
    avatar komentator ke-6
    IZZA #Minggu, 1 Des 2013, 16:56 WIB
    Emang bener tu.. setuju bgd ma yg nulis blog ini..
    Harganya makjleb bgd. Pdhl mnurut yg lbh
    brpengalaman rumah tipe 36 rata2 hrgax cm 88-100jt aj.
    Itupun sdh layaaaakk bgd. Yg bkin mahal krna
    permainan bisnis investasi yg lbh menguntungkan
    mereka yg udh tajir duluan. So mrka yg punya modal lbh
    gmpg buat bli rmh
    .
    Ya itulah yang beli rumah itu orang-orang yang sudah kaya, bukan orang pas-pasan yang pingin punya rumah.
  • ANTOK (BENAR)
    avatar komentator ke-7
    ANTOK (BENAR) #Minggu, 27 Okt 2013, 10:28 WIB
    Memang harga tanah di Jogja sangat fantasitis, bahkan masuk tiga besar termahal
    setealah Bali da Jakarta. Sebenarnya ada fasilitas keringanan kredit rumah subsidi
    Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari pemerintah untuk rumah
    dengan harga di bawah 88 juta untuk sebagian besar wilayah di Jawa. Namun apa
    mungkin membangun rumah dengan dana sebesar itu. misal harga tanah 500.000/m2 X
    Luas tanah 100 m2 50 Juta, terus bangunan 36 m2 X Rp 2.5 juta/m2 Rp 90 juta.
    jadi total biaya bangun rumah di sekitar bantul pinggiran Kota Jogja untuk tipe 36 sekitar
    140 juta. itu baru biaya bangun. belum fasilitas umum yang harus dibangun seperti jalan
    dll. Jadi fasilitas kredit dari pemerintah hanya untuk rumah yang bisa kita bayangkan
    tingkat kelayakannya... Semoga benar dan bermanfaat
    wew... apalagi kalau bangun rumah di kota Jogja ya Kang? Bantuan pemerintah hanya terasa sedikit sekali ya
  • NITA
    avatar komentator ke-8
    NITA #Senin, 23 Sep 2013, 16:17 WIB
    perumnya maksudnya mass...
    oh iya..salam kenal Om Bayu..
    sesajen buat rumahnya mas...
    hahaha, nanti saya sampaikan salamnya ke mbah gundul :D
  • NITA
    avatar komentator ke-9
    NITA #Minggu, 22 Sep 2013, 19:56 WIB
    ini yg ak liat tdi siang..
    iya tu mas..boleh diusulkan tambah sesajen..hiks..
    yg mana? mereka berdua yg di foto2 itu bukan aku. Yg pake baju hitam namanya om Bayu, yang biru namanya mas Paris. BTW, sesajen buat rumahnya gitu?
  • BUD
    avatar komentator ke-10
    BUD #Senin, 16 Sep 2013, 08:37 WIB
    harga properti di kota kecil \"dirusak\" orang2 kaya di kota besar seperti jakarta, surabaya. Tujuan macem2 untuk investasi (nggolek duit rak gelem keringeten), nyuci duit haram dll.
    Ho oh. Padahal kan orang Jogja mayoritas pendapatannya tidak sebanyak orang-orang kota besar.
  • DANI WAWAN
    avatar komentator ke-11
    DANI WAWAN #Kamis, 4 Jul 2013, 11:39 WIB
    Memang harganya sekarang selangit setiap tahun ganti harga... yang deket situ ada
    perumahan pesn mdin yang dikerjakan teman kita si Pandu... dulu pas bulan Januari
    harganya 140jt plus dikasih motor Hnda Bet... tapi sekarang langsung naik jadi 160jt...
    wow... naiknya 20jt sendiri..... itulah bisnis property....
    Preeet! Gimana orang miskin mau punya rumah? Jadi memang pembeli rumah sudah \"dibekali\" dengan sepeda motor pas membeli rumah ya...
  • ANDIKA HERMAWAN
    avatar komentator ke-12
    ANDIKA HERMAWAN #Sabtu, 29 Jun 2013, 09:22 WIB
    banyak yang mengeluh juga properti di Jogja terutama rumah sekarang harganya selangit
    cen harganya selangit. Kalau harga rumah dibelikan nasi kucing bisa dapat berapa bungkus itu?
  • FACHMI
    avatar komentator ke-13
    FACHMI #Senin, 24 Jun 2013, 13:47 WIB
    Dekat itu mungkin untuk ukuran orang Jakarta. Soalnya jarak 8 km dianggap dekat untuk sebagian orang Jakarta yang terbiasa berpergian jauh plus bermacet-macet ria.
    Jadi teringat, naik bus Trans Jakarta dari terminal Blok M sampai terminal Stasiun Kota itu jaraknya 15 km, setara dengan Jogja - Prambanan. Masih banyak orang Jakarta yang bilang jarak itu dekat. Sebagian besar warga desa yang pernah saya jumpai, ukuran \"dekat\" bagi mereka itu dalam kenyatannya jauh. Mereka sering bilang \"sak udutan rokok\". Tapi ya... mungkin karena mereka terbiasa, padahal kenyataannya ya jauh!
  • MURWANI
    avatar komentator ke-14
    MURWANI #Senin, 24 Jun 2013, 13:31 WIB
    Memang memabukkan kok harga rumah di Yogya. Kebetulan aku juga sedang lihat dan cari rumah. Mending beli tanah dan dibangun sendiri. Selisihnya hampir sepertiga lho dengan kualitas yang tentu lebih baik. Kebanyakan yang beli orang kaya untuk simpanan saja, lalu dikontrakkan.
    Memang lebih baik bangun sendiri ya? Di kec. Pajangan, Bantul tanah di desa masih dihargai < Rp 100.000 per meter persegi. Saudara sepupu saya beli rumah dekat IKIP PGRI juga dihargai Rp 100-an juta rupiah.