Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Rabu, 3 April 2013, 06:52 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Ah, yang bener? Masak ada air terjun di Prambanan? Dekat dengan Candi Prambanan juga? Ah, bohong barangkali!

 

Awalnya aku juga mengira kabar ini hanya bohongan. Namun, kira-kira tahun 2010 silam, adik angkatanku, Arlin, mengunggah foto air terjun yang dimaksud itu ke internet. Katanya, air terjun itu terletak di lokasi KKN-nya, yaitu di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, DI Yogyakarta.

 

Penampakan air terjun (tritis) di cepit, bokoharjo, prambanan, sleman, yogyakarta
Bohongan atau beneran nih?

 

Membajak Candi Abang jadi Candi Banyunibo

Setelah aku tanya-tanya ke mbah Google, ndilalah Dusun Cepit itu ternyata tempatnya Candi Banyunibo. Woooh! Ini sih lokasinya aku tahu! Tapi masak sih di sana ada air terjun? Lha wong dataran rendah gitu? Tapi... kan di fotonya itu ada air terjun. Eh, tapi kan ...

 

Hmmm, bisa jadi Candi Banyunibo diberi nama seperti itu karena di dekat sana ada air terjun. Setidaknya, candi kan letaknya dekat dengan sumber air toh? Hmmm...

 

Nah, jadilah pada Sabtu (2/3/2013) yang lalu aku bersama Paris, Kang Sigit, Rizka, dan Ninih berangkat bersepeda mencari air terjun di Dusun Cepit, Prambanan. Agenda bersepeda awalnya sih hanya ke Candi Abang. Tapi, kemudian aku “bajak” jadi ke air terjun, hehehe.

 

Ngawur yo ben!

 

foto bareng pesepeda di bendungan Sumber, Berbah, Sleman yang menyimpan benda purbakala berupa yoni
Mampir sebentar di Bendungan Sumber.

 

Rute ke Candi Banyunibo Air Terjun di Dusun Cepit

Rute awal bersepeda dari Kota Jogja ya ke Candi Banyunibo dulu. Gampang banget! Lha wong rutenya masih sama seperti yang dulu-dulu kok. Kan ya Candi Banyunibo nggak pernah jalan-jalan pindah tempat, hehehe.

 

Dari Jogja ikuti saja Jl. Raya Jogja – Solo hingga sampai di Pasar Prambanan, tepatnya di km 15. Kemudian ikuti Jl. Jogja – Piyungan ke arah Keraton Ratu Boko. Nanti di sana bakal banyak petunjuk arah ke Candi Banyunibo deh.

 

Bedanya, nanti jangan belok untuk nanjak ke parkiran Keraton Ratu Boko, tapi ikuti saja jalan desa yang kanan-kirinya sawah sampai bertemu dengan gapura Dusun Cepit seperti yang tampak pada foto di bawah ini. Gampang kan? Pastinya! Masak nyasar?

 

Gapura Dusun Cepit ke arah air terjun (tritis) Cepit di Prambanan
Selamat datang di dusun Cepit. Yes!!!

 

Air Terjunnya disebut Tritis

Sementara yang lain bernarsis ria di luar Candi Banyunibo (soalnya kalau masuk harus bayar retribusi, padahal cuma mau foto doang ), aku bertanya ke seorang Bapak di dekat gapura (yang punya peliharaan kuda) tentang air terjun itu.

 

Untuk mempermudah proses tanya-jawab (kayak apaan aja ), aku perlihatkan foto air terjun yang diunggah oleh Arlin itu ke beliau. Oh ya, sebelum bersepeda aku mampir ke warnet untuk nyetak foto air terjunnya, hehehe. Niat banget yah?

 

Foto bareng pesepeda di luar Candi Banyunibo karena dikenakan tiket masuk kalau berfoto di  dalam candi
Nggak lupa ber-narsis ria di luar Candi Banyunibo.

 

Sesuai dugaanku, si Bapak tahu lokasi air terjun yang aku maksud! Yes!!!

 

Katanya beliau (aku nggak tahu nama si Bapak), air terjun itu disebut Tritis oleh warga setempat. Yaaa memang bener sih, sebab tritis itu dalam bahasa Jawa artinya air yang mengucur. Jadi, sebenarnya namanya bukan air terjun tritis atau curug tritis, tapi memang tritis saja. Mungkin lebih tepatnya Tritis Cepit ya?

 

Kalau begini, jadi masuk akal juga, kenapa Candi Banyunibo diberi nama seperti itu. Mungkin dulu pernah mau diberi nama Candi Tritis karena di dekat sana ada tritis. Siapa tahu lho ya?

 

Jalan percabangan ke ladang tebu dan ke kuburan saat berjalan kaki menuju air terjun Tritis Prambanan
Kiri kuburan, kanan ladang tebu. Pilih yang mana?

 

Kuburan Lagi...

Nah, terus di mana letak tritisnya? Petunjuk pertama yang aku peroleh adalah ke kuburan. Eh? Kuburan?

 

Betul! Kuburan! Walaupun kuburannya nggak semistis Gunung Kelir, tapi kuburan ya.... tetap saja kuburan! Hiii! #horor

 

Untung jarak kuburannya lumayan dekat dari gapura Dusun Cepit. Sekitar 100 meter gitu lah. Petunjuk kedua, nanti di kuburan tanya warga lagi untuk arah ke tritis.

 

Oke. Oke. Oke. Aku baru nyadar. Di kuburan, siapa warga yang bisa ditanya? Yang ada di kuburan kan warga yang ... maaf ... sudah meninggal? Masak kami harus bertanya ke mereka? Pakai ritual jelangkung gitu? Hiiii! #horor.lagi

 

Di sini sebenarnya kami sudah putus asa. Soalnya, nggak ada tanda-tanda keberadaan air terjun... di kuburan. Apalagi Ninih udah masang tampang bete gitu. Andaikan memutuskan pulang dengan tangan hampa, bisa-bisa aku dapat bingkisan tendangan tanpa bayangan dari Ninih. Hiii! So

 

alnya, awalnya Ninih juga yang ngajak ke Candi Abang, eh malah aku bajak rutenya. Doh! Mampus aku! Gimana nih?

 

parkir sepeda di kuburan menuju air terjun tritis di cepit, prambanan yang masih tersembunyi
Sepeda yang diparkir di sini semoga dijaga oleh "mereka" yang tak terlihat.

 

Hutan Lagi...

Ndilalah, muncullah seorang Bapak dari balik rerimbunan ladang tebu. Mungkin beliau heran melihat kami mondar-mandir di kuburan siang-siang. Kami bersyukur, akhirnya bertemu dengan manusia hidup yang bisa untuk ditanyai, hehehe.

 

Beliau memberi tahu kami jalan yang benar menuju tritis. Kami harus lewat ladang tebu dan sepeda susah dibawa ke sana. Ya udah, sepeda kami parkir deh di kuburan dan jalan kakilah kami ke tritis. Tritis ada di balik rerimbunan pohon bambu yang sudah terlihat dari ladang tebu. Jaraknya dari kuburan yaah... sekitar 300 meter saja... kurang-lebih.

 

Naaah, ini nih yang paling seru! Gimana sih medan jalan ke sana? Hehehe. Jujur ya, menurutku hanya orang kurang kerjaan kayak kami yang mau ke tritis. Kalau Pembaca nggak suka digigitin nyamuk, panas-panasan, kotor kena lumpur, gatal-gatal kena semak-semak, sudah deh... mending ngadem di rumah saja sambil baca artikel ini dan jangan pernah datang ke sana. Serius!

 

Welcome to the jungle!

 

menyibak ladang tebu menuju air terjun tritis di cepit, prambanan
Masuk ladang tebu...

 

menerjang semak-semak menuju air terjun tritis di cepit, prambanan
...menerjang semak-semak...

 

menyeberang sungai dan mendaki bukit demi air terjun tritis di cepit, prambanan
...nyebrang sungai dan manjat bukit...

 

bergelantungan di pohon menuju air terjun tritis di cepit, prambanan
...bergelantungan di pohon-pohon...

 

tersasar air terjun (tritis) di cepit, bokoharjo, prambanan, sleman, yogyakarta
...dan rawan nyasar.

 

Eh, 3 tahun yang lalu, sewaktu Arlin dan kawan-kawan KKN-nya kemari apa medan jalannya seperti ini juga ya?

 

Hanya Orang Kurang Kerjaan yang Mau Kemari

Ternyata... tritis itu wujudnya seperti foto di bawah ini. Nggak ada area lapang di sekitar curug. Jadinya susah untuk mengambil foto dengan sudut lebar. Beda banget deh seperti foto unggahan Arlin.

 

Tritis ini sepertinya juga termasuk kategori air terjun “datang bulan”, yang ada airnya hanya pada saat musim hujan saja. Airnya pun keruh, air kapur, nggak cocok untuk main air.

 

lokasi air terjun (tritis) di cepit, bokoharjo, prambanan, sleman, yogyakarta
Akhirnya sampai di air terjun juga! Capek...

 

air terjun (tritis) di cepit, bokoharjo, prambanan yang belum banyak orang tahu dan masih tersembunyi
Sempit ya?

 

Tenang! Kan masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan selain main air. Seperti yang kami lakukan di bawah ini nih.

 

 

Gimana? Kurang kerjaan kan? Pastinya!

 

Penasaran sama tritis Cepit dan mau kemari? Hmmm, jangan-jangan Pembaca orang yang kurang kerjaan juga ya? Hehehe.

 

Pulang bersepeda dari air terjun (tritis) di cepit, bokoharjo, prambanan, sleman, yogyakarta
Pulang! Pulang! Pulang!

 

Catatan:

Adik angkatanku, Arlin, yang namanya kusebut-sebut di atas belum lama ini baru menjalani operasi untuk mengangkat kanker tiroid . Mohon do’a dari pembaca untuk kesembuhan Arlin ya. Matur nuwun.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • TUNGGAL
    avatar komentator ke-0
    TUNGGAL #Selasa, 4 Jan 2022, 04:08 WIB
    Selalu semangat temen temen...aku pernah kesana dengan keponakan sg saat itu masih smp, memang sulit dijangkau tempatnya, tp karena sangat antusiasnya mo lihat air terjun tritis medan yg extrim pun kita trabas dan alhamdulillah sampai tempatnya...terimaka sih temen temen ats petunjuknya... Untuk mbak arlin semoga lekas sembuh dan dan pulih sehat seperti sediakala... Semoga temen temen semua selalu sehat...salam gowess...
  • KHALIFUL SAHABAT BOLANG
    avatar komentator ke-1
    KHALIFUL SAHABAT BOLANG #Sabtu, 25 Jun 2016, 13:38 WIB
    Wah pengen gabung nih kyake sueru egt...
    kita dari komunitas sahabat Bolang MA Maarif NU Kepung. Kepung Kediri Jatim... gimana gabungnya nih agar berpetualang bareng... hehe
    Wah, ini bukan komunitas, cuma teman sepedaan biasa, hihihi. :D
  • SULIS2000
    avatar komentator ke-2
    SULIS2000 #Selasa, 3 Nov 2015, 10:16 WIB
    Serius ada jalan kok dari candi barong. Dari candi barong itu ke timur nanti ada jalan masuk ke selatan, ngikuti jalan setapak itu nanti dah sampai di samping tritis, gak jauh dari candi barong, paling lama setengah jam dah sampai lokasi
    Iya kah? Eh, tapi di samping-sampingnya candi Barong sekarang sudah dipagari kan? Nanti kalau keluyuran di sana malah bisa-bisa dicurigai satpam, hehehe.
  • JUMIRIN/BAGONG
    avatar komentator ke-3
    JUMIRIN/BAGONG #Senin, 20 Jul 2015, 16:44 WIB
    Aku di jambi,rumah ku cepit belakang candi.aku bersyukur cepit jadi terkenal.makasih buat mbak&masnya.
    Podo-podo mas Brow :D
  • RIZKA
    avatar komentator ke-4
    RIZKA #Selasa, 28 Okt 2014, 21:49 WIB
    Inget banget Mas Wijna dateng-dateng bawa print foto adik angkatannya yg lg
    seneng-seneng di tritis, dan itu entah di mana. Dan terjadilah panas-panas, keblasuk,
    mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah, napak kebun sawah, ninja
    hatori berubah jadi tarzan gelantungan di pohon kehalang sarang laba-laba dan
    semak belukar.
    Seriuuuus kalo ada jalannya dari barong harus ditelusuri, secara kita ngeraba tebing
    batu dr ujung ke ujung gatau jalan normalnya itu di mana.. _
    Lha gimana? Kan karena nyasar malah jadi seru toh? Padahal cuma di Prambanan lho dan nggak ada nanjak-nanjaknya sama sekali. Hehehe
  • SULIS200
    avatar komentator ke-5
    SULIS200 #Senin, 8 Jul 2013, 09:37 WIB
    ada jalanya kok sampai samping tritis, ada sendangnya juga kok untuk warga mandi, klo kesulitan ke candi barong aja lalu tanya penduduk sekitar dimana letak tritis pasti dikasih tahu, bahkan pake motorpun bisa sampai situ tapi kalo berani lho he he he, kapan ya bisa ketemuan he he
    Mosok ada jalan di dekat tritis? kan hutan begitu?
  • SULIS2000
    avatar komentator ke-6
    SULIS2000 #Selasa, 2 Jul 2013, 14:29 WIB
    tritis ini lebih mudah dijangkau lewat candi barong, saya juga pernah kesini kok
    waow, berarti harus turun tebing gitu yah?
  • PATRICK IDIOTIQE
    avatar komentator ke-7
    PATRICK IDIOTIQE #Minggu, 12 Mei 2013, 18:56 WIB
    wah boleh gabung gak yaaa....
    boleh duuunk!
  • ANGKISLAND
    avatar komentator ke-8
    ANGKISLAND #Senin, 6 Mei 2013, 09:58 WIB
    moga lekas sembuh buat mbaka rlinya amin...ending nya merinding waktu mbaka rlin kena
    kanker..but nice trip...suka banget bisa nyengir sendiri meski gak kenala sama orng\" nekat
    ini hehe..sukses mas wijna lanjtkan...
    hhehe, makasih Angki.
  • SASH
    avatar komentator ke-9
    SASH #Jumat, 19 Apr 2013, 16:49 WIB
    Hihihihi, kadang foto emang menipu ya. Gara-gara baca blog ini dulu aku juga mlipir ke
    Luweng Sampang. Tapi pas musim kemarau jadi air kering, zonk deh hehe.
    wah mbak, kalau musim kemarau sih kayaknya semua aliran air sungai debitnya surut yah? Jadi ya... tunggu apa lagi mbak! Selagi masih musim hujan nih!
  • LARAS SATY
    avatar komentator ke-10
    LARAS SATY #Sabtu, 13 Apr 2013, 06:51 WIB
    yakali ditengah hutan pake harlem shake segala mas ______\"
    yoooo... kalau kurang kerjaan ya kayak gitu itu, hehehe
  • NOVIAWAHYUDI
    avatar komentator ke-11
    NOVIAWAHYUDI #Jumat, 12 Apr 2013, 14:32 WIB
    iku rutenya parah tenan mas..
    tapi yo aku dulu pernah juga nyari mata air,yang rutenya harus menapaki dinding tebing,mana ga bawa peralatan pula..untunglah selamat sampai tujuan..dan kapok kalo rutenya ndak jelas..hehe (curcol)...
    Sebenarnya rasa penasaran itulah yang menggerakkan kaki kita dan kalau sudah agak lupa pengalaman ke sana ntar ya nggak kapok, hehehe.
  • ANDIKA HERMAWAN
    avatar komentator ke-12
    ANDIKA HERMAWAN #Rabu, 10 Apr 2013, 16:38 WIB
    rutenya blusukan tenan iku -_-
    hehehe
    cepet sembuh ya buat si Arlin mas :)
    aaamiiin
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-13
    ANNOSMILE #Sabtu, 6 Apr 2013, 08:54 WIB
    pengen mrono ki :D
    ayo mrono No, kan cerak
  • ELISA
    avatar komentator ke-14
    ELISA #Rabu, 3 Apr 2013, 21:53 WIB
    wah rutenya mblusuk tenan...:D
    smg Arlin cpt sembuh...aamiin..
    aaamiiinn
  • YACOB-IVAN
    avatar komentator ke-15
    YACOB-IVAN #Rabu, 3 Apr 2013, 18:27 WIB
    Wow, mantap sekali! Semoga kapan2 saya bisa menghabiskan waktu di Jogja lagi...
    ayo Cob pulang Jogja siniii
  • PARIS
    avatar komentator ke-16
    PARIS #Rabu, 3 Apr 2013, 13:07 WIB
    semoga Arlin lekas sembuh dan pulih seperti sedia kala... Aamiin :)
    aaamiiin