Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 21 Januari 2013, 07:15 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Sore hari, duduk-duduk memandang lautan lepas, menanti matahari terbenam.


Kalimat di atas terdengar indah dan damai ya Pembaca?

 

Itulah yang aku, Mbah Gundul, Paris, Pakdhe Timin, dan Ari lakukan pada Kamis (15/11/2012) silam. Sungguh suasana yang menghanyutkan. Apalagi jika mengingat segala halang-rintang yang harus kami lalui untuk bisa sampai ke sini.

 

Bayu Indratomo, Rahmat Agus Sudrajat, I Made Ari Susena, Eko Paris Besteriyana Yulianto bersepeda dari Kota Jogja menuju Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Manusia-manusia yang bersepeda ke Pantai Bekah itu...

 

PEKOK di 1 Suro

Hari Kamis tanggal 15 November 2012 itu bertepatan dengan hari libur memperingati tahun baru Hijriyah ke-1434. Berhubung belum ada agenda PEKOK untuk November, maka aku mengusulkan ke teman-teman untuk ber-PEKOK-ria pada Kamis itu.

 

Tujuannya sih sederhana, sesederhana kalimat “Pantai di sebelahnya Parangtritis”. Aku juga nggak tahu ada pantai apa. Yang jelas tujuannya ya ke Pantai Parangtritis, lalu mencari pantai lain di sebelah Parangtritis, yang dekat saja, entah apa. Mudah toh?

 

Eh iya, karena menurutku medannya nggak berat-berat amat, aku memutuskan menunggang sepeda federal tua yang sebenarnya ... bannya bisa berputar kalau dikayuh saja itu sudah bagus .

 

 

Etape 1, Dari Kota Jogja menuju Parangtritis

Sebenarnya, titik kumpulnya di perempatan Kantor Pos Besar. Tapi, berhubung bosan menunggu Pakdhe Timin yang tak kunjung datang, akhirnya titik kumpulnya “digeser” jadi ke Jl. Parangtritis dekat perempatan ringroad. Pakdhe Timin pun baru datang sekitar pukul setengah 9 pagi. Padahal janjian awalnya itu pukul 6 pagi di perempatan Kantor Pos Besar.

 

Ngaret... ngaret... kalau nggak ngaret bukan Pakdhe Timin namanya...

 

Secara umum, bersepeda sejauh 27 km menuju Pantai Parangtritis kondisinya lancar jaya. Di jalan kami berpapasan dengan sejumlah orang yang juga melewatkan hari libur ini dengan bersepeda ke Pantai Parangtritis.

 

Kami tiba di pantai Parangtritis sekitar pukul 10 siang. Setelahnya, langsung merapat ke sebuah warung makan sederhana untuk mengisi bensin perut.

 

Etape 2, Jl. Parangtritis – Panggang

Dari Pantai Parangtritis kami bertolak menuju Kecamatan Panggang di Kabupaten Gunungkidul. Jalan yang kami lewati ya masih jalan yang sama.

 

Mungkin banyak Pembaca yang belum tahu bahwa dari Pantai Parangtritis terdapat jalan aspal yang tembus ke Gunungkidul. Mudahnya, ikuti saja jalan aspal yang dilalui untuk sampai ke Pantai Parangtritis. Jika jalan ini diikuti terus nanti ya tiba di Gunungkidul kok.

 

Medan tanjakan di ruas jalan alternatif Bantul - Gunungkidul yang bermula dari Pantai Parangtritis menuju Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Percaya deh, ini jalannya nanjak lho!

 

Menurut patok jalan, jarak Parangtritis ke Panggang itu sekitar 15 km. Jika sebelumnya Jogja – Parangtritis yang berjarak 27 km itu kami tempuh kurang dari 1,5 jam, ya... logikanya jarak 15 km itu bisa ditempuh kurang dari 1,5 jam juga toh?

 

Tapi, sayangnya tidak demikian, karena wujud medan jalannya itu seperti foto di bawah ini.

 

Suasana jalan yang berliku menanjak dan dikelilingi hutan dari Pantai Parangtritis menuju Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Jangan salahkan dia karena medan jalannya seperti ini.

 

Gilak! Benar-benar full tanjakan! #penyiksaan.dengkul.dimulai

 

Bicara tentang tanjakannya, ya sebetulnya masih kalah jahanam dengan tanjakan legendaris semacam Tanjakan Cinomati atau Tanjakan Gua Kiskendo. Tapi, terik matahari yang sangat menyengat benar-benar menguras seluruh tenaga kami. 

 

Eh, kecuali tenaganya Mbah Gundul ya. Dia kan sama sekali nggak berkeringat.

 

Pemandangan indah sepanjang jalan raya menuju Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Tapi sebenarnya kalau nggak ada tanjakan bagus juga pemandangannya.

 

Hal yang turut membenani pikiran selama bersepeda adalah informasi krusial dari warga yang kami jumpai. Katanya, tidak ada pantai di dekat sana selain Pantai Parangtritis. DOH!

 

Desa Girikarto yang sekiranya menjadi tujuan awal kami pun dikabarkan berada SANGAT JAUH dari kota Kecamatan Panggang. Padahal, kami saja belum masuk wilayah Kecamatan Panggang. #gawat

 

Entah di kilometer keberapa, kami berjumpa dengan papan petunjuk arah “3 km menuju Goa Cerme”. Mbah Gundul dan Paris pun protes, kenapa tadi nggak lewat Goa Cerme saja yang (menurut mereka) jaraknya lumayan dekat.

 

Sepertinya aku memang salah memilih jalan dan pantai. #duuh

 

Pencerahan di Pertigaan Purwosari

Jarum jam menunjukkan pukul setengah 2 siang. Kami tiba di suatu pertigaan jalan di Kecamatan Purwosari.

 

Pertigaan jalan ini terletak di Jl. Parangtritis – Panggang km 13. Di sini jalan bercabang dua. Satu menuju Siluk (Imogiri). Satunya lagi kembali menuju Pantai Parangtritis.

 

Pertigaan di ruas jalan pantai selatan jawa Yogyakarta yang bercabang arah ke Pantai Parangtritis, Panggang, dan Imogiri  pada tahun 2012
Pertigaan arah Parangtritis dan Siluk.

 

Kami memutuskan untuk beristirahat di warung kelontong di dekat pertigaan. Sementara aku dan Paris menunaikan ibadah salat Zuhur, Mbah Gundul dan yang lain menggali informasi keberadaan pantai dari mas dan bapak pemilik warung kelontong.

 

Ndilalah ada kabar baik! Katanya, sekitar 7 km dari pertigaan ini ada pantai! Namanya Pantai Bekah. Walau kata mas warung kelontong, pantai ini nggak cocok jika disebut pantai.

 

Eh, maksudnya piye kuwi?

 

Cerita seorang warga Purwosari bapak pemilik toko kelontong tentang sejarah Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Bersama bapak pemilik warung dan putranya. Si Bapak pernah jalan kaki dari sini ke Parangtritis.

 

Ah! Apa punlah Pantai Bekah itu! Yang jelas kami tertarik ke sana!

 

Masak jauh-jauh dan capek-capek bersepeda ke sini nggak bertemu pantai selain Pantai Parangtritis sih? Misi PEKOK mosok berakhir gagal?

 

Etape 3, dari Jalur Jalan Lintas Selatan menuju Pantai Bekah

Setelah semuanya siap, kami pun pamit dari warung kelontong. Sesuai arahan mas warung kelontong, kami mengambil cabang jalan menuju Pantai Parangtritis. Nggak seberapa lama, kami pun tiba di sebuah ruas jalan aspal yang lebaaar dan mulusss.

 

Hah!?

Kok bisa ada jalan raya bagus di pelosok Yogyakarta macam ini?

Ini jalan para siluman kah?

Ini masih di Jogja kan?

 

Kondisi jalan alternatif pantai selatan jawa Yogyakarta menuju ke Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Kok ada jalan lebar, mulus, luas, di tempat terpencil seperti ini ya?

 

Kegirangan bertambah ketika berjumpa dengan patok jalan yang menyatakan jarak 10 km menuju Pantai Parangtritis. Yippy! Berarti jalan pulang sudah dekat!

 

Eh, tapi kan sebelum pulang kami harus mampir dulu ke Pantai Bekah.

 

Konyolnya, karena keasyikan bersepeda di jalan aspal yang bagus itu, kami melewatkan cabang jalan menuju Pantai Bekah. Terpaksa deh balik lagi. #haduuh

 

Untuk menuju Pantai Bekah, kami harus berbelok masuk ke Dusun Karangnongko. Warga di dekat gapura dusun memberitahu bahwa jarak ke Pantai Bekah tinggal 5 km lagi. Waaah, lega rasanya.

 

Eh, tapi ada tambahan informasi. Katanya, jalannya rusak.

 

Hah? Jalannya rusak?

 

Pikir kami, jarak 5 km itu kan lumayan dekat. Bisalah sampai ke Pantai Bekah. Nggak masalah jalannya rusak.

 

Jalan setapak cor semen dua lajur yang terdapat di Dusun Karangnongko dan Dusun Temon Purwosari, Gunungkidul arah ke Pantai Bekah pada tahun 2012
Padahal jalannya baru diperbaiki, eh sudah kita lewati, hahaha. 

 

Kami pun bersepeda melewati jalan-jalan dusun. Memang ada proyek perbaikan di ruas jalan yang menghubungkan Dusun Karangnongko dan Dusun Temon. Pikir kami, ini toh yang dikatakan tadi sebagai jalan rusak? Cih, nggak ada apa-apanya ini mah!

 

Sayangnya, segala pikiran positif dan kegirangan kami hancur punah berantakan ketika tiba di ruas jalan yang menghubungkan Dusun Temon dan Pantai Bekah...

 

Menyadur dari perkatannya Ari,

 

Di dunia ini ada dua jenis jalan hambatan Mas, yang satu jalan penyesalan dan yang satu lagi jalan penderitaan”.

 

Jalan penyesalan bisa diambil contoh seperti Jl. Parangtritis – Panggang yang kami lalui barusan. Jalannya panjang dan menanjak. Begitu tahu ada alternatif jalan yang lebih singkat dan bersahabat, muncullah rasa penyesalan kenapa tadi lewat sini ya?”

 

Sedangkan jalan penderitaan ... mungkin lebih tepat jika digambarkan dari foto berikut.

 

Jalan tanah berbatu karang tajam kondisi rusak parah menuju ke Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Mau naik sepeda motor atau sepeda biasa, sama-sama menderita. Percaya deh!

 

Panjang jalan pada foto di atas itu hanya “sekitar” 4 km kok. Tapi, kondisinya full rusak berbatu karang!

 

Bersepeda di jalan ini benar-benar menguji kesabaran dan kenyamanan! Kontur jalan yang bergeronjal-geronjal membuat tangan nyeri menahan goncangan. Menuntun sepeda pun tak mudah. Apa ya juga bakal menuntun sejauh 4 km itu?

 

Parahnya lagi, kontur jalan ini menurun! Artinya, ketika pulang jalan ini bakal jadi TANJAKAN! #DOH Repot ini!

 

Untungnya, suasana jalan nggak sepi-sepi amat. Banyak warga yang berlalu-lalang. Entah berjalan kaki atau naik sepeda motor. Dari penampilannya, sepertinya mereka hendak menyambangi atau pulang dari ladang.

 

Keramahan warga bagaikan embun yang menyejukkan penderitaan PEKOK kami . Ketika berpapasan, mereka acap kali bertanya badhe tindak pundi Mas?”.

 

Bisa jadi mereka gumun menemui manusia yang bersepeda lewat jalan rusak ini.

 

Tebing Bekah di Ujung Pulau Jawa

Alhamdulillah! Sekitar pukul 4 sore tibalah kami di Pantai Bekah! Eh, lebih tepatnya disebut Tebing Bekah.

 

Tempat ini benar-benar ujungnya pulau Jawa! Mirip seperti Cliffs of Moher di Irlandia gitu. Tapi, ini di Indonesia! Subhanallah ya Allah! Walaupun jalan ke sininya... Masya Allah!

 

Karena tempat ini berwujud tebing, ya jangan harap bisa berjumpa dengan pantai. Jangankan pantai, pasirnya saja nggak ada!

 

Penasaran ada apa di dasar Tebing Bekah? Ini foto-fotonya.

 

Pemandangan indah suasana Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul saat sore hari pada tahun 2012
Woooo! Ujung pulau Jawa! Alhamdulillah nyampe juga.

 

ganasnya ombak laut selatan Jawa di Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Sisi kiri bawah tebing... nggak ada pasir...

 

Pemandangan di dasar tebing Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Sisi kanan bawah tebing juga... nggak ada pasir...

 

Kata warga sekitar, Tebing Bekah ini terkenal sebagai lokasi memancing. Biasanya sih yang dipancing adalah lobster. Para pemancing lobster menyiapkan perangkap berumpan yang diikat pada tali tampar. Pada sore hari, perangkap ini dilempar ke laut dan ditinggal. Keesokan paginya, perangkap ditarik kembali.

 

Di kawasan Tebing Bekah berdiri dua pondok pemancingan yang disediakan sebagai tempat beristirahat. Pondok-pondok itu dibangun oleh AA YKPN Fishing Club dan KTNA. Siapa pun boleh singgah di pondok-pondok itu dengan selalu menjaga kebersihan.

 

Salut untuk mereka yang mendirikan pondok di sini. Membawa material bangunan melewati jalan rusak itu saja pasti butuh perjuangan.

 

Duduk-duduk di kursi pondok sambil memandang lautan lepas kala senja. Ah... indah nian. Katanya, jika beruntung dari Tebing Bekah bisa terlihat paus lewat lho.

 

Pondok Mancing milik AA YKPN di Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Pondok Mancing AA YKPN.

 

Pondok mancing milik KTNA di Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Pondok Mancing KTNA.

 

Toilet dan wc umum yang ada di kawasan Pantai Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Dilengkapi kamar kecil juga lho. Airnya ditampung dari air hujan.

 

Pulang, Pulang, Pulang!

Hari semakin beranjak sore. Beberapa pemancing berdatangan ke Tebing Bekah. Mereka berencana melewatkan malam di sini sambil memancing.

 

Sedangkan bagi kami, kasur empuk di rumah masih sangat jauh . Akhirnya, sekitar pukul 5 sore, kami memutuskan untuk pulang. 

 

Eeeh, berbeda dengan kami-kami yang dengkulnya masih waras , Mbah Gundul malah menawarkan untuk menginap saja di kawasan tebing Bekah. Hiiih! Maaf ya Mbah! Dirimu saja yang menginap! Kami sih mau pulang ke rumah, hahaha. .

 

Cerita mistis pengalaman para pemancing yang hobi memancing di Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul pada tahun 2012
Mancing perdana di tanggal 1 Suro.

 

Kembali lagi deh melewati ruas jalan penderitaan yang kini berwujud tanjakan #full.nuntun.sepeda #bodo.amat.jarak.4.km . Di tengah jalan aku sempat mengobrol dengan seorang ibu warga Dusun Temon yang pulang berladang. Lumayanlah meringankan penderitaan.

 

Ibu itu bercerita, rencananya pada tahun 2013 jalan rusak ke Pantai Bekah ini akan diperlebar dan dihaluskan. Proyek perbaikan jalan ini diprakarsai oleh Pak Bambang. Tapi, aku kurang jelas menangkap siapa Pak Bambang ini. Apa Pak Bambang itu putra daerah setempat yang sekarang menjadi pejabat Gunungkidul?

 

Jika diingat-ingat, Pak Bambang ini sepertinya tokoh populer bagi warga setempat. Sebab, sepanjang melewati jalan rusak ini ada saja warga yang bertanya,njenengan putrane Pak Bambang Mas?”

 

He? Siapa sih Pak Bambang itu!?

 

Berfoto bersama di Laut Bekah, Purwosari, Gunungkidul dengan latar langit senja pada tahun 2012
Ayo pulang! Kita mesti lewat "jalan penderitaan" sekali lagi!

 

Jika dipikir-pikir, Pantai Bekah itu sebenarnya hanya berjarak sekitar 15 km dari Pantai Parangtritis. Tapi, untuk mencapainya butuh perjuangan yang luar binasa! 

 

Asal tahu saja, aku tiba di rumah dini hari alias tepat pukul 12 malam! Nggak hanya itu, aku pun masih harus mengantar pulang Paris, Pakdhe Timin, dan Ari ke kediamannya masing-masing dengan mobil #capeeek. Cukup bersalah juga aku membuat mereka trauma bersepeda setelah kejadian ini.

 

Sedangkan Mbah Gundul? Hmmm, sepertinya sejak berangkat tadi Mbah Gundul memang berencana untuk bermalam di pantai. Karena gagal bermalam di Pantai Bekah, Mbah Gundul akhirnya memutuskan bermalam di kawasan Pantai Parangtritis. Semoga saja bukan bermalam di "penginapan". #pakai.tanda.petik 

 

Selesai deh petualangan hari ini! Tinggallah aku rebahan di kasur sambil ditemani cegukan dan sendawa yang nggak mandeg-mandeg.

 

Trauma! Nggak mau bersepeda ke Pantai Bekah lagi! Cukup ini saja! #kapok


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • TIRTA - SENENGDOLAN.COM
    avatar komentator ke-0
    TIRTA - SENENGDOLAN.COM #Minggu, 8 Ags 2021, 19:14 WIB
    Weh udah kesini nyepeda to mas, jalannya naik turun begitu... Mantap!
    Pake motor aja lumayan bikin syok lo...hahaha..
  • KARLA
    avatar komentator ke-1
    KARLA #Jumat, 29 Apr 2016, 00:16 WIB
    Wah, saya sebulan yang lalu juga ke sana. Sampai tahun 2016 ini jalan penderitaan tetap ada. Jadi tetap ngerasa jalan kaki juga karena kasian sama si ban motor.

    Dan karena gak bawa kamera selang beberapa hari balik lagi ke sana. Gak kapok pokoknya.

    Terbayar sih dengan indahnya Laut Bekah. Kemarin baru ngetrip ke Pantai Nglangkap. Ada jalan penderitaan juga tapi gak setajam Laut Bekah. Namun harus jalan sejauh 3 km baru nyampe. Pantainya juga masih alami.

    Sayangnya ketemu tukang ukur yg katanya pantai jogja mau dibuat resort seluas 160 ha. Wow.

    Buat masyarakat susah dong menikmati daerahnya sendiri nanti.
    Wah, sampai tahun sekarang rupanya jalan ke Laut Bekah masih belum berubah yaaa? :(

    Ternyata banyak juga pantai-pantai dengan jalan penderitaan. Sedih rasanya tahu pantai-pantai itu mau dibangun resor. :(
  • FAJAR SAKTI
    avatar komentator ke-2
    FAJAR SAKTI #Rabu, 17 Feb 2016, 07:11 WIB
    Wingi sore (16 Februari 2016) aku seka tilih mbah (mantan) lurah Jetis Saptosari. Njuk mampir Ngobaran, Ngrenehan, Nguyahan, Gesing. Mulihe wis meh belok ke arah Laut Bekah... lha tikno udan deres njuk ora sida.
    Misale sida ki njuk dadi apa aku tekan kono... suk meneh lah... ketoke kok jian le asyik... jalan kesengsaraan... ketoke menantang... diliwati...
    Wah, nek udan-udanan opo meneh udan dyeres aku ra sanggup mbayangke koyo opo rupa dalan e. Gek-gek wujud e ra dalan meneh, malah dadi kalen. :D
  • CONNI LANDROVER
    avatar komentator ke-3
    CONNI LANDROVER #Senin, 16 Feb 2015, 14:01 WIB
    mantap om...baru seminggu yang lalu aku kesana pake motor matik...n sungguh luaaarr bianaasaaaa...motorku langsung rusak parah wkwkwkwk...
    Tp keindahan yg didapat di laut bekah memang luar biasa....salut bgt om karna bisa selamat sampai sana dgn bersepeda...
    Aku pun jg kapok klo harus kesana dgn motor lg wkwkwkwk
    Besok kita ke sana lagi kalau jalan ke sananya udah dibeton ya, wakakakak :D
  • ERI
    avatar komentator ke-4
    ERI #Minggu, 18 Jan 2015, 06:03 WIB
    Iya seblm turunan trjal itu.....dulu pas ksana
    turunannya itu udaj di cor blum?
    turunannya udah dicor sih
  • ERI W
    avatar komentator ke-5
    ERI W #Selasa, 13 Jan 2015, 23:35 WIB
    Slam knal mas.....heheh aq wong asli purwosari mas
    (omah q crak sumber air ngeleng...ingat gak?) tpi lagi
    minggu tgl 11 jan 2015 nng laut bekah....jan jos
    pokoke dalane.....saiki sek urung dicor pling 1 km an
    mas....
    Salam kenal! Kalau mampir Ngeleng lagi bisa mampir nih, hehehe. Yang belum dicor 1 km itu berarti sebelum turunan terjal ke tebingnya itu?
  • BAYUWALKER
    avatar komentator ke-6
    BAYUWALKER #Rabu, 3 Des 2014, 13:36 WIB
    Laut bekah selain jalan batunya, juga nuntun sepedanya mas yg terkenang hahahaha... Pantai Ngunggah belum di coba mas, baru mau nyoba pas libur mas biar waktunya selo hehehehe....

    kapan-kapan mas kalo gowes blusukan ke tempat baru saya diajak mas hehehe...
    Lha tempat baru kan medannya nggak jelas. Nanti dirimu kapok dan trauma nggak? :p
  • BAYUWALKER
    avatar komentator ke-7
    BAYUWALKER #Senin, 1 Des 2014, 15:17 WIB
    Saya sama temen2 saya 8 orang pernah ngikuti jejak njenengan mas,
    gowes ke laut bekah PP alhasil paginya seluruh badan sakit semua
    hahahahaha....
    Yg terkenang mesti jalan batunya kan? Hahaha :D Kalau ke Pantai Ngunggah udah pernah dicoba belum?
  • TARI
    avatar komentator ke-8
    TARI #Sabtu, 29 Nov 2014, 09:13 WIB
    Amazing
    Keren!
  • DYAH
    avatar komentator ke-9
    DYAH #Selasa, 11 Nov 2014, 12:13 WIB
    bener mas, tinggal 1km an kok yg batu2 itu..
    Kapan-kapan kalau lewat sana lagi tak mampir :D
  • DYAH
    avatar komentator ke-10
    DYAH #Sabtu, 8 Nov 2014, 18:04 WIB
    kamar mandinya msh bersih ya itu.. awal september kmrn aku ksana kamar mandinya masyaallah~ tp pondok yg utk mancing itu udh ditembok (batako)
    Weleh! Mungkin udah lama banget nggak ada yang mancing ke sana mbak. Jadinya lama nggak dikuras kamar mandinya. Tapi daripada membatako pondoknya lebih baik jalannya disemen saja yang rusak itu hahaha.
  • NBSUSANTO
    avatar komentator ke-11
    NBSUSANTO #Selasa, 27 Mei 2014, 21:41 WIB
    duh jadi penasaran ik.. iku nek dari pertigaan panggang ambil jalan arah JLS parangtritis yo
    mas?
    Yoi, dari pertigaan Panggang arah ke Parangtritis (yang nanti ujungnya di deket SD Negeri Nanas). Sebelum sampai ke SD Nanas belok ke selatan arah dusun Temon.
  • DEVY
    avatar komentator ke-12
    DEVY #Sabtu, 24 Mei 2014, 21:13 WIB
    halo mas.. aku mau curhat juga ni.barusan td siang q juga jalan-jalan sama pacar,
    memang biasanya kita klo maen g jelas kemana nya, prnah juga kita jln kaki menyusuri
    pantai nyari muara pertemuan kali progo dan laut selatan. nah td siang g sengaja pas
    kita jalan2 naek motor di daerah panggang nemu tulisan petunjuk jalan \"laut
    bekah\".karena penasaran..kita carilah tempat trsebut dengan mengikuti ptunjuk arah.
    sampailah di jalan penderitaan yg disebut diatas,jalanan terjal dengan batuan runcing..(ini
    sudah tahun 2014 loh!) karena motor matic dengan monoshock maka susah buat
    boncengan dengan jalan yg bebatuan, maka saya jalan kaki menyusuri jalan trsebut
    ..kami berdua tidak tau apa2 tentang lokasi laut bekah jarak brp kilo, kami hanya
    berharap segera melihat laut saja. setelah berjalan lumayan jauh hari semakin sore,
    dengan putus asa akhirnya kami tidak sampai tempat laut bekah itu berada, akhirnya
    kami putar balik dengan jalan kaki lagi...sungguh sia sia.. nah sampai rumah kita berdua
    baru bisa searching laut bekah ...subhanalloh puji tuhan.. ternyata keren banget di
    foto2... nyesel kita g sampai tujuan hari ini.. :-(
    Halo mbak Devy terima kasih sudah curhat panjang lebar di sini. Besok-besok dicoba lagi ya mbak ke Tebing Bekah, hahaha. Datangnya lebih pagi mbak biar masih semangat meniti jalan penderitaan yang ternyata masih tetap sama... menyedihkan ya...
  • IHSAN ASH SHIDDIQI
    avatar komentator ke-13
    IHSAN ASH SHIDDIQI #Jumat, 7 Mar 2014, 11:28 WIB
    wow
    saya naik motor aja capek
    pernah sih coba jalan kaki, tapi cuma dari rumah pak dukuh temon
    bekah memang keren
    sayang saya belom coba mancing di sana
    Asalkan jalannya udah mulus, semua enak! Kalau masih jelek ya... duh...
  • YOSHUA
    avatar komentator ke-14
    YOSHUA #Selasa, 25 Jun 2013, 16:57 WIB
    Saluut untuk anda Wij and the Team ...
    saya kira orang Jogja eeehh nggak tahunya orang P Labu .... deketan saya orang Cinere
    bisa masuk Ring Of Firenya Metro Tv versi Byciclenya nih ...
    Ok sukses selalu untuk Anda and the Team
    hahaha, orang Cinere toh? Salam kenal yah! Mungkin lebih tepat disebut \"Ring of Falls\" hehehe
  • IWAN ORANG BEKAH
    avatar komentator ke-15
    IWAN ORANG BEKAH #Minggu, 16 Jun 2013, 11:00 WIB
    mantabb ya kalau sekarang mau ke bekah sudah jadi jalan nya pokoknya kalau mau naik apa aja udah enak....tapi jalan nya naiiiiikkkkkkk turun,,hhee jgan kapok lahhh heee
    wah mantap! kalau mobil papasan lewat jalannya itu bisa nggak? parkir mobilna dimana? Kalau turunan terjal menuju ke pantai itu apa harus dilalui mobil buat ke pantai?
  • HARYADI SUBASTIAN PAWIROD
    avatar komentator ke-16
    HARYADI SUBASTIAN PAWIROD #Kamis, 9 Mei 2013, 04:01 WIB
    keren bgt !!!!! jd pnsaran nih....
    sekarang akses jalannya sudah baik
  • PAMULATSIH DWI
    avatar komentator ke-17
    PAMULATSIH DWI #Kamis, 21 Mar 2013, 09:19 WIB
    mirip dengan pantai kesirat,,sebelah baratnya pantai gesing,,
    jalannya juga kurang lebih sama,,,
    dulu pernah kesana juga karena keblasuk...
    besok tak coba ke Kesirat kalau masih sanggup, hahaha
  • PAKDHETIMIN
    avatar komentator ke-18
    PAKDHETIMIN #Selasa, 5 Mar 2013, 15:34 WIB
    trauma po? kayaknya kecanduan...jangan lupa misi curug jg msh banyak yg tersembunyi, jgn terlena dg pantai saja hehehe
    pantai di musim kemarau, curug di musim hujan
  • WAEHYU.SANCAKA
    avatar komentator ke-19
    WAEHYU.SANCAKA #Senin, 18 Feb 2013, 07:22 WIB
    stengah jln naek motor, ban ane kempes gan. . .
    cba byangin nyurung sak kemenge. . . :D
    ternyata kita senasib sepenanggungan ya! >.<
  • SASTRO
    avatar komentator ke-20
    SASTRO #Jumat, 15 Feb 2013, 07:59 WIB
    Saya baca cerita ini jadi mesam-mesem kecut,karena pengalaman yang aku alami hampir
    sama.Tambah pakai acara jatuh lagi,tapi aku ora kapok mas,pingin lagi kesana....indahnya
    pokoke POOL....apalagi kalau pas ada ikan -ikan besar loncat-loncat di lautan...lali bali
    lali bali dan wegah bali itu bedanya tipis lho, apalagi kalau sudah kebayang jalan rusak itu...
  • DENCS
    avatar komentator ke-21
    DENCS #Selasa, 5 Feb 2013, 02:27 WIB
    wedeww tu kan pondok AA YKPN.. setiap kamis malm jumat yg bikin pondok (dosen,
    direktur, krywn yg seneng mancing) mesti mncing d situ..
    kayane sih bro, melepaskan penat dunia perkuliahan, hahaha
  • YULIASLOVIC
    avatar komentator ke-22
    YULIASLOVIC #Selasa, 29 Jan 2013, 16:45 WIB
    Waaa kpn jalannya mau di aspal ?
    pengen kesana lagi :D
    katanya tahun 2013 ini Kang, kaaataaanyaaaa...
  • UCHUL
    avatar komentator ke-23
    UCHUL #Sabtu, 26 Jan 2013, 18:02 WIB
    Pantai sebelah parangtritis itu paling dekat bukannya parangendog ya? walau batasnya
    nggak terlalu jelas, tapi dah beda kabupaten lho.
    Kalau yang semacam bekah yang dekat parangtritis itu ada di daerah gua langse, tapi
    jalannya ya hampir sama kayak yang di bekah.
    Jalan kaya gitu walau naik motor emang tetap bikin awawa, terakhir lewat jalan kaya gitu
    waktu ke pantai Krokoh, dan pas balik lewati tanjakan motor saya gak kuat karena
    jalannya licin habis hujan, untungnya dibantu warga buat dorong-dorong. Hadiahnya
    goresan2 di kaki yang masih membekas :D
    iya ya? mestinya Parangendog ya? Wah saya khilaf sekali waktu itu, mestinya nggak perlu jd trauma kayak gini
  • DIDI
    avatar komentator ke-24
    DIDI #Sabtu, 26 Jan 2013, 09:18 WIB
    Wah keren nih blusukannya. Boleh dong ikut kapan2.
    boleh, follow twitter ane yah
  • KEKE NAIMA
    avatar komentator ke-25
    KEKE NAIMA #Jumat, 25 Jan 2013, 21:15 WIB
    kok jd trauma.. hihi..
    jalan rusaknya yang bikin trauma...
  • BENAGUSTIAN
    avatar komentator ke-26
    BENAGUSTIAN #Kamis, 24 Jan 2013, 22:55 WIB
    weh weh ngak pecah tuh betisnya ngayuh sepeda bang? haha
    ya nggak dong, kan pakai betis cadangan, yang asli disimpen di rumah :)
  • EEM
    avatar komentator ke-27
    EEM #Rabu, 23 Jan 2013, 20:11 WIB
    wij, gimana kalo ditampilin peta ato gambaran kasar jalan2 yang dilewati, biar orang macam saya yg visual ini bisa ngebayangin jalan yang kalian lalui.
    SALAM PEKOK :p

    ini aja disambi buka google map :D
    Peta? wong namanya PEKOK kok pakai peta? hehehe. Gambaran kasarnya dari foto-foto yang aku jepret aja.
  • TITHA
    avatar komentator ke-28
    TITHA #Rabu, 23 Jan 2013, 17:39 WIB
    pantainya kaya ngobaran ya mas? cm tebing thok .. hehe
    keren ceritafoto2nya :D
    Iya mirip Ngobaran gitu tapi ini lebih tinggi. Kalau jatuh dari puncaknya bakal lebih sakit. (Eh?)
  • NURNAWATI@YAHOO.COM
    avatar komentator ke-29
    NURNAWATI@YAHOO.COM #Rabu, 23 Jan 2013, 15:12 WIB
    Luar biasa Wij...
    Membaca cerita mu dan mencermati foto2 mu serasa ikut berpetualang...
    :)
    Terima kasih mbak. Mumpung msih punya kesempatan jalan-jalan.
  • BANG OI
    avatar komentator ke-30
    BANG OI #Rabu, 23 Jan 2013, 12:46 WIB
    Keren banget.
    Pengen juga bersepeda ke daerah2 seperti itu.
    Apalagi yang di atas tebing ..
    Bener2 tepian pulau jawa.
    bener-bener kayak di luar negeri Kang, cobain deh, tapi naik motor aja
  • TOTOK
    avatar komentator ke-31
    TOTOK #Selasa, 22 Jan 2013, 19:41 WIB
    Jangan trauma Mas. Nanti gelar PEKOK-nya bisa dianulir lho. Hehehe
    Dianulir sajalah pakai tipe-ex...
  • COVA
    avatar komentator ke-32
    COVA #Selasa, 22 Jan 2013, 16:23 WIB
    waah kereeen.. br tau klo ada pantai bekah di dkt parangtritis. Tebingnya yahuuud beeuud.. hiihii
    pengen kesana ah, tp klo pake sepeda ga kuaat.. haha
    naik kendaraan bermotor aja mbak Covaaa
  • NORMAN BS
    avatar komentator ke-33
    NORMAN BS #Selasa, 22 Jan 2013, 14:14 WIB
    mantab blusukannya....
    josss pokok e