Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Kamis, 14 Juni 2012, 07:23 WIB

Selepas mengunjungi Gedong Pusaka, perjalanan menapak tilas peninggalan Sultan Hamengkubuwono II pun kembali berlanjut. Tentu masih naik sepeda dan bersama kawan-kawan SPSS. Bagi Pembaca yang ingin membaca kembali kisah perjalanan kami sebelumnya, silakan klik tautan yang ada di bawah ini.

 

Dari Gedong Pusaka kami bersepeda menyusuri Jl. Gedong Kuning yang kala itu ramai dengan hilir-mudiknya kendaraan bermotor. Rute sepeda pun mengambil arah ke utara, hingga tiba di suatu perempatan yang dijaga lampu lalu lintas. Kami pun lantas mengambil arah timur (kanan) dan melewati suatu bangunan gapura seperti foto di bawah ini.

 

Gapura masuk kompleks Pesanggrahan Gua Siluman, Yogyakarta di tahun 2012
Bentuknya seperti gapura yang ada di kawasan Keraton Yogyakarta.

 

Apakah gapura di atas berfungsi sebagai gerbang masuk/keluar kompleks milik Keraton? Apakah ada Pembaca yang tahu?

 

Setelah melewati gapura, kami berjumpa dengan ringroad selatan. Tentu, kami harus menyebrang dan menuntun sepeda. Perjalanan pun berlanjut dengan menembus keriuhan pasar pagi. Sampai akhirnya, tibalah kami di reruntuhan suatu bangunan. Warga sekitar menyebut bangunan ini sebagai Gua Siluman.

 

Hiii, apa pula Gua Siluman itu?

 

Pesepeda Jogja berfoto bersama di Pesanggrahan Gua Siluman, Yogyakarta di tahun 2012
Foto keluarga dulu di muka Gua Siluman.

 

Apakah ini markas besarnya para siluman? Entahlah. Yang jelas, sewaktu berkunjung ke sana, kami nggak menjumpai satu pun siluman atau sebangsanya.

 

Gua Siluman dahulunya merupakan satu pesanggrahan peninggalan Sultan Hamengkubuwana II. Secara administratif, Gua Siluman terletak di Desa Wonocatur, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Tepat di atas bangunan adalah jalan raya.

 

Disebut Gua Siluman karena bangunan ini berbentuk seperti gua. Kesannya, bangunan ini adalah pesanggrahan yang tersembunyi. Ah, mungkin pula memang sengaja dirancang demikian. Ideal untuk bersembunyi dari sergapan musuh dan mungkin karena itu julukan siluman disandangkan padanya.

 

Mata air kolam tempat bersemadi di Pesanggrahan Gua Siluman, Yogyakarta di tahun 2012
Mata air di Gua Siluman. Bisa bikin banjir lho! Kalau mau semadi ya berendam di sana.

 

Seperti pesanggarahan lain pada umumnya, di dalam gua terdapat mata air. Dari sisa-sisa tangkai dupa, tempat ini sepertinya kerap dipergunakan sebagai lokasi semadi. Pada foto, tampak ada ikan berwarna hitam yang hidup di mata air ini. Bisa jadi ikan itu dikeramatkan.

 

Dari pintu masuk utama sendiri turut mengalir air yang membentuk semacam sungai kecil. Pesan dariku adalah.

 

JANGAN SENTUH AIR SUNGAI ITU!

 

Kenapa?

 

Suasana lorong yang gelap dan lembab di Pesanggrahan Gua Siluman, Yogyakarta di tahun 2012
Uji nyali menyusuri lorong Gua Siluman. Kira-kira ujungnya di mana ya?

 

Sementara kawan-kawan yang lain bercengkrama di luar gua, aku memberanikan diri masuk ke dalam gua. Entah apa yang bakal aku temui di dalam. Apakah memang ada siluman atau dhemit, itu aku tidak tahu. Yang jelas, waktu itu siang hari, pikirku siluman atau dhemit pastilah sedang tidur, hehehe.

 

Aku telusuri saja lorong gua yang pengap dan becek itu. Hingga sampailah aku di muara sungai kecil itu, di ujung luar gua, yang ternyata adalah ini.

 

Saluran pembuangan air limbah di Pesanggrahan Gua Siluman, Yogyakarta di tahun 2012
Wakz! Air selokan....

 

Ya kan? Alhamdulillah aku nggak menyentuh airnya.

 

Mungkin ini sebabnya pesanggarahan ini kehilangan nuansa sakral dan mistis. Jangankan dhemit, manusia pun tak sudi jika tempat tinggalnya disandingkan dengan kotoran toh? Menurut kabar yang aku peroleh, katanya lorong gua ini dahulu juga penuh sampah. Beh!

 

Jadi, kalau Pembaca berkunjung ke Gua Siluman, sebaiknya memang tidak masuk ke dalam gua. Apalagi menyentuh airnya. Yang menurutku disayangkan adalah mungkin di bawah rumah-rumah penduduk itu masih tersembunyi bagian lain dari reruntuhan Gua Siluman.

 

Masak kompleks pesanggrahan luasnya kecil sekali toh ya?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • BAMBANG IRAWN
    avatar komentator ke-0
    BAMBANG IRAWN #Selasa, 12 Jul 2016, 14:51 WIB
    Jangan asal percaya
    Baca yang lain.
    Sudah pernah masuk mencium aroma selokan di dalamnya? :D
  • ITIP CAH WONOCATUR
    avatar komentator ke-1
    ITIP CAH WONOCATUR #Selasa, 12 Jul 2016, 14:43 WIB
    Asuu i do ratau mlebu waee kene wee biasa wae kokk. Ingat ojo sok kemedong nek ra dong Broo!!

    Salah Wonocatur RT 11 RW 26.
    Weh, ono selokan mambu nang njero kae biasa wae toh menurutmu? Ckckck...
  • RENO ADDIN
    avatar komentator ke-2
    RENO ADDIN #Senin, 22 Okt 2012, 02:43 WIB
    omahe kura kura ninja kui om. hahhaa
    rumahnya dhemit kura-kura baru saya percaya
  • SUKE SEMARANG
    avatar komentator ke-3
    SUKE SEMARANG #Kamis, 5 Jul 2012, 07:03 WIB
    wah, ketokmen siluman dan para dedemitnya sudah kabur semua... jorok banget soalnya... :D
    lebih tepatnya nggilani Kang :|
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-4
    ANNOSMILE #Jumat, 15 Jun 2012, 17:01 WIB
    miris liat pemandangan kayak gitu :(
    jorok bangeeet >.<
  • BUMUR
    avatar komentator ke-5
    BUMUR #Kamis, 14 Jun 2012, 21:17 WIB
    kayaknya nggak berani masuk,baunya menyengat ya.......bagian sejarah yg tak disentuh.sedih..
    jangan-jangan nggak dipedulikan oleh instansi terkait karena kotor banget ya >.<