Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Jumat, 25 April 2008, 00:44 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Foto Candi Kalasan, bentuk toleransi kerukunan umat Hindu dan Buddha di Zaman Lampau

Candi Kalasan adalah bagian dari kenangan di masa kecil. Pernah ada suatu masa ketika aku dibuat takjub oleh hasil karya para pendahulu kita seraya berkata,

 

"Wah, ada candi di pinggir jalan!"

 


 

Sebagaimana halnya Candi Prambanan, Candi Kalasan adalah candi yang bisa kita saksikan dengan mata telanjang dari pinggir jalan raya Yogyakarta – Solo. Walaupun hanya sejengkal saja dari jalan raya, mungkin hanya sedikit dari kita yang pernah mendekat ke Candi Kalasan. Ah, bisa jadi, daya tarik Candi Kalasan kalah telak dari Candi Prambanan yang tersohor itu.

 

Sama halnya denganku. Masa kecilku dengan candi hanya berkutat seputar Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Itu karena hanya kedua candi itulah yang aku singgahi semasa kecil. Pernah juga sih ke candi-candi di Dataran Tinggi Dieng. Tapi entah kenapa ingatanku akan candi-candi di Dieng itu masih samar-samar. Mungkin karena umurku yang masih kecil ya.

 

Foto Candi Kalasan Tahun 2008

 

Setelah berpuluh-puluh tahun lamanya, di hari Jum'at pagi (18/4/2008) aku ditemani Andreas akhirnya singgah di candi yang membekas di ingatan masa kecil itu. Candi Kalasan terletak di Dusun Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

 

Untuk menuju ke Candi Kalasan cukup mudah. Tinggal susuri jalan raya Yogyakarta - Solo arah ke Prambanan dan saat sampai di dekat Pasar Kalasan (km 14) mendekati perempatan yang dijaga lampu lalu lintas perhatikan di sisi kanan (selatan) jalan. Niscaya Pembaca bakal menyaksikan pemandangan yang serupa seperti yang aku saksikan saat kecil dulu.

 


 

Berdasarkan kertas yang dipajang di papan informasi, Candi Kalasan adalah persembahan dari Maharaja Tejahpurna Panangkararia yang berasal dari wangsa Sailendra kepada para pendeta. Informasi tersebut didukung oleh prasasti Kalasan yang diperkirakan berasal dari tahun 778 masehi.

 

Candi Kalasan merupakan candi Buddha yang mana umumnya candi Buddha menghadap ke arah barat. Fungsi Candi Kalasan adalah sebagai tempat menyembah Dewi Tara (Bodhisatwa). Oleh sebab itu, ada juga yang menyebut Candi Kalsan dengan nama Candi Tara.

 

Candi Kalasan juga merupakan hadiah pernikahan Pancapana dari wangsa Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani dari wangsa Sailendra. Wangsa Sailendra menganut agama Buddha sedangkan wangsa Sanjaya menganut agama Hindu. Terlihat pada zaman dahulu bangsa kita telah mengenal toleransi beragama.

 

Sebenarnya, di dalam Candi Kalasan terdapat sebuah patung Buddha yang terbuat dari perunggu. Namun patung itu kini berada di Museum Nasional di Jakarta.

 

Pembaca juga pernah melihat Candi Kalasan sewaktu melintasi jalan raya Yogyakarta - Solo?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • FEFE
    avatar komentator ke-0
    FEFE #Rabu, 12 Des 2012, 16:04 WIB
    kemarin senin nyoba masuk ke bagian dalam Candi Kalasan,, bauu...
    semangatku utk jelajah candi lagi jadi berkurang.. :(
    bau dupa mungkin ya apa malah telek tikus? doh...
  • ARUM
    avatar komentator ke-1
    ARUM #Sabtu, 11 Feb 2012, 19:52 WIB
    i like the photograph :) tapi kurang banyak fotonya, hehe
    hahaha, kapan-kapan kalau sempat ke sana nanti motret2 lagi
  • RITA
    avatar komentator ke-2
    RITA #Jumat, 12 Ags 2011, 12:22 WIB
    potonya bagus... :)
    matur nuwun mbak
  • WINA
    avatar komentator ke-3
    WINA #Senin, 26 Jul 2010, 13:48 WIB
    Kok gak ada foto bagian dalamnya?
    Kan bagus...
    di dalem gelap e mba, susah motretnya
  • RAFAEL
    avatar komentator ke-4
    RAFAEL #Minggu, 22 Nov 2009, 10:38 WIB
    Foto2 itu semua asli, candi kalasan termasuk candi Budha terindah dan menarik, sayang penanganan termasuk dalam hal ini pemugaran supaya lebih baik tidak ada realisasinya.
    Semua terkait masalah dana yang diprioritaskan ke pemugaran Candi Prambanan mas.
  • IPIN MARIPIN
    avatar komentator ke-5
    IPIN MARIPIN #Sabtu, 19 Apr 2008, 18:17 WIB
    akankah peninggalan-peninggalan budaya tersebut dapat kita jaga?
    jangan-jangan, semua hasil foto tersebut adalah palsu? who knows?
    Kamu belum pernah berkunjung ke sana ya Pin? Kasihan...sekali-kali kesanalah supaya kamu lebih menghargai peninggalan masa lampau. Dan yang pasti meyakinkan dirimu bahwa kamu dahulu lahir dari batu. Yang terakhir bukan rekayasa lho...hehehe.