Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 29 November 2009, 11:18 WIB

Blusukan itu nggak mengenal batasan tempat. Selama masih ada orang yang pernah ke sana, blusukan itu tak mustahil. Blusukan memang bukan hanya perkara tempat. Ada faktor lain yang lebih penting, yaitu niat dan keteguhan hati. Dengan itu kita akan tetap melangkah maju menghadapi segala rintangan.

 

Kamis malam itu (12/11/2009), bila jam berdentang, mungkin baru akan berhenti setelah dua belas kali. Tapi di sana tak ada jam. Walau ada jam berdentang pun pasti tak terdengar. Sebab di sana penuh dengan riuh-ricuh manusia.

 

 

Budi (bukan nama sebenarnya) adalah pemandu kami pada malam hari itu. Atas bujuk dan rayunya, kami menuruti keinginan sang kawan yang hendak hengkang dari kota gudeg ini.

 

Yah, Budi hanya ingin menikmati saat-saat terakhirnya. Saat-saat terakhir di mana ia mengukir kenangan bercanda-tawa bersama kami. Saat-saat di mana kami harus melepasnya untuk pergi.

 

Bila beda waktu dan beda lokasi, mungkin tur malam kali ini tak ubahnya dengan tur lain. Hanya keliling kampung kok. Hanya sebuah kampung bernama Sosrowijayan Kulon yang letaknya di pusat kota Jogja. Hanya sebuah kampung yang terletak di pinggir Jl. Pasar Kembang dan kerap disandi dengan nama Sarkem.

 

gerbang masuk Sosrowijayan Kulon
Gerbang Masuk Sosrowijayan Kulon

 

Ini pertama kalinya aku blusukan ke lokasi prostitusi. Aku sendiri nggak berpikir kalau tindakanku ini salah. Aku hanya ingin tahu ada apa di dalam sana. Mungkin warga Jogja pun ada yang belum pernah bertandang ke sana. Aku tak mau menjustifikasi sesuatu hanya dari namanya. Dan tentu saja, aku juga ingin keluar dari sana hidup-hidup.

 

Sepengamatanku, suasana di kampung Sosrowijayan Kulon terlihat ramai. Penuh dengan manusia-manusia yang mungkin Pembaca menyebutnya laknat, semacam pria mesum, hidung belang, tante girang, kupu-kupu malam, ayam kampung, apa pun itu.

 

Sosrowijayan Kulon bagaikan labirin. Ada berbagai cabang gang di dalam sana yang kelak berujung ke sarang manusia-manusia tersebut. Untung kami tak pernah nyasar. Sebab ada Budi sebagai penunjuk jalan.

 

Jogja, kota pelajar ini ibarat kertas putih. Kau ambil sejumput tinta dan kau percikkan di atasnya. Di noda hitam di antara belantara putih itulah kau berada. Jujur, aku tak habis pikir, mengapa bisa ada tempat seperti ini. Lebih kaget, ketika tahu bahwa lokasi ini legal dan sudah ada semenjak penjajahan Belanda.

 

Apakah prostitusi itu budaya?

 

Tur usai selepas 15 menit yang terasa bagaikan satu jam. Budi menawarkan pindah ke noda hitam lain. Aku menolak dan bergegas pulang ke rumah.

 

Blusukan itu perkara niat dan keteguhan hati. Lima belas menit itu sukses membuat hatiku bimbang. Bimbang mengenai arti dari kenikmatan seorang wanita. Toh, sebagai pria aku akui mata pria akan selalu tertancap pada wanita berbusana seronok. Namun menyaksikan mereka yang berpenampilan serupa, kenapa aku malah menjadi jijik?

 

Aku tak sanggup melanjutkan ini lagi. Pembaca apa pernah mengunjungi lokasi prostitusi?

 

Foto...
Aku memang bawa DSLR tapi aku tak memotret disana. Toh, manusia di sana serupa dengan mereka yang memakai celana hotpants, menghisap rokok, dan minum alkohol, bisa Pembaca temui mereka di mana saja kan?

NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • LALA
    avatar komentator ke-0
    LALA #Jumat, 9 Sep 2016, 18:10 WIB
    aku pernah nyasar nih niatnya meh cari penginapan, udh di sosrowijayan wetan tp kata mas2nya klo liburan gini mah penuh mbk coba cari di gang sebelah bener bgt gangnya kyak labirin muter2 ga jelas gatau dah nyasarnya brpa menit tp berasa lama bgt
    Siang-siang atau malam-malam mbak? :D
  • KANG ZEER EL-WATSIY
    avatar komentator ke-1
    KANG ZEER EL-WATSIY #Selasa, 16 Feb 2016, 23:45 WIB
    wah... mrindingg...
    Nyebut Kang, nyebut! :D
  • YUS KIMUT
    avatar komentator ke-2
    YUS KIMUT #Minggu, 13 Sep 2015, 15:02 WIB
    Yang namanye begitu an, bisnis ezex -ezek di ade di banyak tempat. Ada yang durasi waktunya menit, jam , mingguan , bulanan dibungkus dg bandrol resmi kawiin kontrak, Ada yang abu abu. , Pada intinya ada dua pihak yang satu butuh duit yang lainnya butuh layanan, atau jika ada broker. Brokernya nyari untung.
    karena di sepanjang zaman, seks adalah kebutuhan
  • HANIG
    avatar komentator ke-3
    HANIG #Rabu, 18 Mar 2015, 01:27 WIB
    Klo cman liat2 ci pernah tp cobain jangn dech
    . takut ketagihn. Aq suka baca2 brita gituan
    aja
    Nggak dicobain kok, memang cuma lihat-lihat aja :D
  • JOKO
    avatar komentator ke-4
    JOKO #Selasa, 10 Feb 2015, 18:40 WIB
    jangan pandang hina mereka,kamu bisa ngomong begitu karena kamu tidak menjalani.kamu
    tidak merasakan sakitnya hati mereka...andai kamu diposisi mereka...apa perasaanmu???
    jangan sok suci...belum tentu hidupmu lebih mulia dari mereka....
    Bukannya masih ada pilihan pekerjaan lain selain seperti yang mereka lakukan?
  • JOKO
    avatar komentator ke-5
    JOKO #Selasa, 10 Feb 2015, 18:34 WIB
    ada yang tau pini?lonte asal subang yang mangkal ditempat supri sarkem?
    Haduh...
  • JOKO
    avatar komentator ke-6
    JOKO #Jumat, 30 Jan 2015, 00:52 WIB
    pini kamu cekarang dimana? masih ditempat supri kah?ada yang tau ksh tau aq do???
    emutanya manteb
    ckckckck...
  • LADI
    avatar komentator ke-7
    LADI #Kamis, 2 Ags 2012, 10:48 WIB
    Tahun 80an saya pernah ngekos dikampung ini sekitar 2 thn, lumayan enak tinggal disini walaupun dulu disini tempat ngumpulnya para gali. Mushalla pun ada didekat pasar, juga ada gereja besar disini. Kangen karena sdh lbh 20 thn gak datang kekampung ini.
    Dulu ya ramai prostitusi macamnya sekarang?
  • NISITA
    avatar komentator ke-8
    NISITA #Rabu, 28 Apr 2010, 01:01 WIB
    mas mbak semuanya....
    aku rasa kampung sosrowijayan ngga se ekstrim itu dewh......
    sosrowijayan emank dibagi dua, wetan dan kulon....
    wetan emank banyak semacam penginapan2 seperti itu, tp bukan berarti sosro kulon pukul rata merupakan tempat prostitusi...
    dan sosro wetan dan kulon ngga jauh berbeda..
    aku berani kasih pembuktian...
    mungkin bisa digunakan untuk pembicaraan selanjutnya.
    Itu dari Jl. Pasar Kembang, coba deh masuk di gang yg bertuliskan Sosrowijayan Kulon. Kalau malam, mau masuk gang aja udah ditarik \"biaya\", aduh...
  • KRISNA
    avatar komentator ke-9
    KRISNA #Minggu, 28 Mar 2010, 19:47 WIB
    pernah klo kawasan prostitusi sih d bandung,yg belakang stasiun sama yang deket pasar baru ...yg agak sering ke bar d sekitaran braga..ngeliatnya biasa aja tuh, wong yg diliat d daerah situ masih orang,,klo buaya mungkin baru saya lari
    mungkin karena penampilan mereka membuat mata mas Krisna jadi sejuk? :)
  • EKY
    avatar komentator ke-10
    EKY #Senin, 25 Jan 2010, 19:59 WIB
    Bro,, bisa bantu ak gak ??? mau minta tolog nie,, harga hotel hotel yg ada di sosrowijayan wetan berapa ya ???
    mau kesana ???
    kemarin\" ak pesen yg di kulon tp uda ak cancel. bantui ya ???
    Tarifnya sekitar 100 ribu per malam. Bisa coba sambangi website www.merapimerbabuhotels.com. Telpon 0274-582574 dan 0274-551421.
  • EKY
    avatar komentator ke-11
    EKY #Rabu, 20 Jan 2010, 18:07 WIB
    bukannya sosrowijayan itu kampung bule ya ? trus terkenal tempat buat backpacker ? wah,, ak uda pesen hotel disana ??? masa tempat prostitusi ???
    gimana nie ???
    Sosrowijayan Wetan itu yang kampung bule. Nah, Sosrowijayan Kulon itu kampung...ehem...beda RW doang tapi pengaruhnya besar :D
  • MBAKRINA
    avatar komentator ke-12
    MBAKRINA #Senin, 7 Des 2009, 13:50 WIB
    aku bersujud dan menangis, aku jadi pelacur bukan keinginan dan cita2ku. Ingat lagu Kupu-kupu Malam nya Titik Puspa
    Masih banyak pekerjaan lain yang halal mbak, jangan menyerah!
  • SAMSUL ARIFIN
    avatar komentator ke-13
    SAMSUL ARIFIN #Kamis, 3 Des 2009, 11:25 WIB
    semoga itu yang terakhir kalinya kau ke sana, wisna. :P
    kamu belum pernah kan Pin? :D
  • MY NAME IS TIA
    avatar komentator ke-14
    MY NAME IS TIA #Kamis, 3 Des 2009, 00:41 WIB
    wah! ndak bener nih mas-mas..

    mas wijna, aku mau berhenti nge-blog.. thanks for all ( your comment :D )
    yah berhenti ngeblog karena mblusuk ke Sosrowijayan Kulon???
  • PEIN
    avatar komentator ke-15
    PEIN #Selasa, 1 Des 2009, 16:49 WIB
    Ni yg dekat stasiun Tugu bukan ya ?
    Di Deket sinin juga ada
    kekekkeke.......
    saya rasa dimanapun ada ...
  • ZEE
    avatar komentator ke-16
    ZEE #Selasa, 1 Des 2009, 13:22 WIB
    Tentu, aku juga ingin keluar dari sana hidup-hidup. --- kenapa ragu? apa ada kemungkinan keluar tidak hidup dari sana ya?
    Saya blm pernah ke tempat prostitusi. Tp mgkn saja kejijikan itu muncul karena melihat itu semua kok kayak melihat daging berserakan. Daging yg hrsnya selera dilihat tp krn terlalu diobral malah jd jijik.
    Ketika mereka terang-terangan mengaku bahwa mereka PSK itulah yang membuat jijik. Apa saya berarti ndak toleran ya?
  • VIZON
    avatar komentator ke-17
    VIZON #Selasa, 1 Des 2009, 10:22 WIB
    mblusuk ke sosrowijayan? aku juga pernah Wij... dan kita sama persis hanya ingin jalan-jalan, hanya ingin memenuhi rasa ingin tahu, hanya bertahan 15 menit dan sesegera mungkin mencari jalan keluar serta kabur dari \"peradaban\" itu... :D
    Jalan keluarnya itu kayak labirin Uda, kalau salah masuk gang, tamatlah kita ke sarang \"kuou-kupu malam\"...
  • ZAM
    avatar komentator ke-18
    ZAM #Senin, 30 Nov 2009, 18:39 WIB
    eh ngomong2 soal prostitusi, prostitusi kelas atas itu lebih seru lagi. mereka ndak terang2ian pake hotpants dsb. tapi lebih \"elegan\".

    kawasan Kota, Jakarta, sudah terkenal dengan ini. mulai dari prostitusi tukang ojek (cirinya, cewek menjajakan diri ndak jauh dari seorang tukang ojek yg siap mengantar) hingga di klub-klub yang dibekingi aparat.

    mau nyari cewek dari berbagai daerah hingga negara pun ada. Indramayu, amoy RRC, hingga Uzbekistan bisa ditemukan.. menjajakannya kayak roti. dipajang di etalase.. heheheh..

    doh, kok aku malah banyak cerita beginian ya?

    keplak Wijna
    Tenang mas Zam, ndak saya keplak kok, kapan-kapan klo saya ke Jakarta, mampir kesana yak? Sepertinya mas Zam sudah cukup berpengalaman :D
  • ZAM
    avatar komentator ke-19
    ZAM #Senin, 30 Nov 2009, 18:30 WIB
    heheh. tempat prostitusi itu di mana pun akan selalu ada, ibarat warung makan, seks itu adalah kebutuhan.

    berhubungan dengan tempat prostitusi macam itu, tergantung dari sudut pandang kita kok. aku dulu sering banget pulang kerja lewat daerah Tanah Abang, yang terkenal akan preman dan porstitusinya. bahkan seringkali aku digodain para penjaja kenikmatan tersebut, namun aku bisa menolak (la wong yg menggoda ibu-ibu tuwir, coba kalo mbak-mbak ABG. heheh).

    kalo ngeliat dari segi sosial, kehidupan di kampung prostitusi itu juga menarik untuk dikaji dan dilihat. bahkan di Belanda, ada lokasi khusus untuk wisata ini. Thailand pun terkenal akan industri wisata sex.

    jadi, menurutku tergantung sudut pandang kita.

    inget kejadian di bulan Ramadhan, habis taraweh, iseng main-main ke Sarkem dan ditawari \"paket Ramadhan\" ama penghuni situ.. hwakakakaka
    weleh? ada paket Ramadhan di Sarkem? ckckckck
  • FINDINGTIA
    avatar komentator ke-20
    FINDINGTIA #Minggu, 29 Nov 2009, 21:31 WIB
    aku belum pernah tuh.. diriku kan anak baek, he3 :D

    semoga Alloh selalu menjagamu mas..
    ayo sini saya buat jadi anak yang setengah baek-baek :D
  • FIAH ZHAPHIRA
    avatar komentator ke-21
    FIAH ZHAPHIRA #Minggu, 29 Nov 2009, 16:40 WIB
    tempat prostitusi??? pernah....dua kali....

    tapi bukan nganterin teman, atau mo \"jajan\", hanya sekedar jalan-jalan saja...

    dan...diriku merindinggg....!!
    Saya malah keringet dingin :D
  • ZULHAQ
    avatar komentator ke-22
    ZULHAQ #Minggu, 29 Nov 2009, 15:12 WIB
    hmmmm, nasib kita sama. sama seperti gw waktu keliaran di blog M malam malam...

    gw pernah nganterin temen gw di pasar legi solo, disana sarang begituan jg. gw risih banget dah. untung aja duit temen gw kurang, jadi gw gak jadi nungguin dia, dengan urusannya yang gak penting itu
    Mungkin kalau kita bermental baja, ndak peduli dengan kondisi sekitar, tempat-tempat macam itu tak ada pengaruhnya buat kita. Ah ya...tapi sayang kita ini masih orang baik-baik yang pakai perasaan.