Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 12 Januari 2009, 20:57 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Buatku, Candi Kedulan termasuk candi yang fenomenal! Gimana nggak? Kapan lagi kita bisa melihat candi yang berfungsi ganda jadi kolam ikan pas musim hujan!?

 

Lha? Kok bisa candi jadi kolam ikan? Ya bisa! Soalnya, pas musim hujan penampakan Candi Kedulan itu seperti di bawah ini.

 

Foto Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta yang terendam air menjadi kolam ikan pada Januari 2009
Mana coba candinya? Yang terlihat cuma kolam ikan kan?
Iya, warga setempat memelihara ikan mas di kolam ini saat musim hujan.

 

Sedangkan kalau pas musim kemarau ya jadinya seperti di bawah ini.

 

Foto Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta saat kering pada Mei 2009
Nah, baru kelihatan deh wujud Candi Kedulan.

 

Gimana? Unik toh?

 

Candi Pertama di Tahun Baru 2009

Di awal tahun 2009, tepatnya di hari Jum'at (2/1/2009), di saat hujan mulai sering mengguyur Yogyakarta, aku dan Andreas buru-buru meluncur ke lokasi Candi Kedulan sebelum candi ini berubah jadi kolam ikan.

 

Candi Kedulan ini lokasinya lumayan dekat dari Kota Yogyakarta dan masih di seputaran Jl. Raya Yogyakarta – Solo. Secara administratif Candi Kedulan ini terletak di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

 

Rute menuju Candi Kedulan ini cukup gampang ya. Kalau dari Kota Yogyakarta ikuti saja Jl. Raya Yogyakarta – Solo sampai tiba di km 14. Persisnya sebelum Candi Kalasan kan ada pertigaan yang dijaga lampu lalu lintas toh? Yang dekatnya dengan bengkel showroom Suzuki itu lho.

 

Nah, di pertigaan ini belok ke arah kiri (arah utara) dan ikuti saja jalannya. Lurus terus pokoknya. Melewati perempatan Selokan Mataram masih lurus terus ke utara. Sampai nanti ketemu perempatan yang agak besar. Nah, dari perempatan ini belok ke kiri (arah barat). Selang beberapa meter di sisi kanan (utara) jalan kita akan menumpai suatu bangunan semacam pompa air. Nah, dari bangunan itu kita sudah bisa melihat rupa kolam ikan. Eh, maksudku itu Candi Kedulan.

 

Foto Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta yang terkubur material erupsi Merapi pada Januari 2009
Bangunan induk Candi Kedulan dilihat dari permukaan jalan.

 

Foto Lubang yang ada di tengah bangunan induk Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Lubang yang ada di tengah bangunan induk Candi Kedulan.

 

Dibantu Narasumber

Dengan menyusuri jalan setapak kecil (bisa muat lewat sepeda motor), kami pun tiba di pos keamanan Candi Kedulan. Tanggal 2 Januari memang bukan tergolong hari libur. Jadi, pas waktu itu ada beberapa pekerja yang sedang merampungkan proyek konstruksi atap pelindung sebagai tempat percobaan penyusunan bangunan bilik candi induk.

 

Setelah mengisi buku tamu dan berbasa-basi sebentar dengan petugas yang bertugas jaga, kami berdua memulai kegiatan eksplorasi Candi Kedulan. Seperti biasa, kami berpisah tugas. Aku mengabadikan foto-foto Candi Kedulan, sementara Andreas ngobrol-ngobrol mengulik informasi Candi Kedulan dari Pak Didik, seorang staff Dinas Kebudayaan DIY, yang sudah bertugas di Candi Kedulan semenjak tahun 2003 silam.

 

Foto Juru Kunci Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta bernama Pak Didik petugas BP3 Yogyakarta pada Januari 2009
Andreas berbincang-bincang dengan Pak Didik.

 

Berikut merupakan hasil eksplorasi di Candi Kedulan yang dilengkapi referensi dari Pak Didik.

 

Gali ke Selatan, Gali ke Barat, Gali ke Timur

Asal-muasalnya lokasi Candi Kedulan ini dahulunya adalah lahan yang biasa digunakan sebagai tempat mengambil tanah untuk pondasi bangunan. Proses pengambilan tanah ini dimulai dari sisi selatan (sisi yang dekat jalan raya) ke arah utara. Itu sebabnya, "lembah" tempat Candi Kedulan berada ini memanjang dari selatan ke utara. Padahal, kompleks candi kan umumnya berbentuk persegi dengan posisi bangunan candi induk dan candi perwara (pendamping) itu membentang dari barat ke timur.

 

Candi Kedulan sendiri baru diketahui keberadaannya pada tahun 1993. Ya lumayan lama juga sih mengingat Candi Kedulan ini terpendam lumayan dalam di dalam tanah. Ya tinggi kedalamannya ada sekitar 7 meter dari permukaan jalan raya.

 

Foto yoni induk Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Yoni induk Candi Kedulan masih terselamatkan walaupun tanpa lingga.

 

Para ahli arkeologi kemudian mengambil alih proses ekskavasi dan memutuskan untuk menggali ke arah barat. Kenapa ke menggali ke arah barat? Itu karena Candi Sambisari yang berada nggak jauh dari Candi Kedulan memiliki pintu masuk yang menghadap ke arah barat. Jadi, kalau menggali ke arah barat, diharapkan akan menemukan banyak batuan candi lain termasuk di antaranya candi-candi perwara.

 

Sayangnya, setelah cukup lama menggali ke arah barat, ternyata hasilnya nihil. Maka dari itu, satu-satunya arah yang belum digali adalah arah timur dari Candi Kedulan. Betul saja! Dari penggalian di sisi timur ini ditemukan tiga bangunan candi perwara.

 

Akan tetapi, proses penggalian ke arah timur ini menjadi dilematis. Karena di sisi timur Candi Kedulan ini tempat berkumpulnya sawah-sawah milik warga setempat. Sedangkan di sisi barat, selatan, dan utara relatif berupa lahan kosong penuh semak.

 

Foto Candi perwara yang masih terkubur di Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Candi perwara yang masih terkubur karena sebagian wilayahnya berada di tanah warga.

 

Foto yoni kecil terkubur di Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Ada juga yoni yang perlu untuk diselamatkan.

 

Hingga tanggal 2 Januari ini, proses penggalian ke arah timur belum dilanjutkan lagi dan menyisakan reruntuhan setengah bangunan candi perwara yang setengahnya lagi masih terkubur tanah. Tiga candi perwara dan yoni di candi induk menandakan bahwa Candi Kedulan ini merupakan candi Hindu.

 

Amukan Lahar Gunung Merapi

Proses ekskavasi juga bukan perkara yang mudah. Pasalnya, selain terkubur 7 meter dari permukaan tanah, ada 13 lapisan tanah yang mengubur Candi Kedulan. Semakin ke bawah, semakin keras dan padat. Ini menyebabkan proses ekskavasi harus lebih hati-hati.

 

Dugaan kuat yang menjadi alasan mengapa Candi Kedulan bisa terkubur sedemikian dalamnya adalah karena dahulu wilayah ini sering disapu material erupsi Gunung Merapi. Jumlah lapisan tanah yang berjumlah 13 menandakan bahwa material erupsi menyapu wilayah ini lebih dari sekali.

 

Foto kondisi batuan Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta yang tertutup material erupsi Merapi pada Januari 2009
Tanahnya keras! Barangkali lebih tepat disebut batu ya.

 

Kalau dipikir-pikir, dahsyat juga letusan Gunung Merapi kala itu. Sebabnya, jarak Candi Kedulan ke Gunung Merapi mungkin ada sekitar 20-an km. Pantas saja, Kerajaan Mataram Kuno lantas memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur yang lebih aman dari amukan gunung berapi.

 

Dua Prasasti di Candi Kedulan

Di lokasi Candi Kedulan pernah ditemukan dua prasasti yang kedua-duanya ditulis dengan huruf Pallawa, berbahasa Sansekerta, dan berangka tahun 869 Masehi. Prasasti tersebut diberi nama Prasasti Pananggaran dan Prasasti Sumudul. Isi kedua prasati tersebut menyebutkan tentang:

 

  1. Pembebasan pajak tanah di desa Pananggaran dan desa Parhyangan.
  2. Pembuatan bendungan untuk irigasi.
  3. Pendirian bangunan suci yang bernama Tiwaharyyan.
  4. Ancaman dan kutukan bagi siapa pun yang tidak patuh pada aturan.

 

Foto pagar keliling di Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Pagar keliling Candi Kedulan yang baru tersingkap sebagian.

 

Bangunan suci yang bernama Tiwaharyyan diduga kuat merupakan Candi Kedulan. Sisa-sisa bendungan yang dimaksud sampai saat ini juga belum ditemukan. Begitu pula dengan sisa-sisa pemukiman Desa Pananggaran dan Desa Parhyangan.

 

Bila dicermati, penyebutan pembangunan bendungan dalam isi prasasti menandakan bahwa dahulu di dekat lokasi Candi Kedulan ini terdapat sungai yang lumayan besar hingga bisa dibendung dan dimanfaatkan sebagai saluran irigasi. Besar kemungkinan, material erupsi Merapi yang mengubur Candi Kedulan dibawa oleh sungai ini.

 

Benda organik peninggalan masa lampau yang juga ditemukan di sekitar Candi Kedulan adalah fosil pohon. Diduga pohon tersebut ikut terkubur saat Candi Kedulan terkena material erupsi Merapi.

 

Foto Fosil pohon purba di Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Fosil akar pohon purba. Bagian batangnya disimpan di ruang inventaris.

 

Menurut Andreas, saat sebelum pohon ini terkubur material erupsi Merapi dan menjadi fosil, Candi Kedulan sendiri sudah lebih dahulu terkubur. Bisa jadi pohon ini terkubur bertahun-tahun setelah Candi Kedulan terkubur. Sebabnya, saat candi masih difungsikan sebagai tempat ibadah, tidak boleh ada pohon yang tumbuh di dekatnya. Weh, apa iya ya?

 

Jangan Lagi Terendam Air

Saat ini Balai Pelestarian Purbakala (BP3) Yogyakarta sedang melakukan proses penyusunan percobaan dari bangunan candi induk. Dilihat dari prosesnya, aku sih melihat sudah hampir jadi. Sekilas memang mirip struktur bangunan candi induk di Candi Sambisari.

 

Foto percobaan penyusunan bilik induk Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Bilik di bangunan induk yang sedang disusun ulang.

 

Foto arca Kala di Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Arca Kala yang terletak di bagian atas pintu masuk bilik bangunan induk Candi Kedulan.

 

Foto puzzle batu purba di Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Cara para ahli purbakala dalam menyusun batu-batu Candi Kedulan. Mirip puzzle ya?

 

Pak Didik bilang, jika proses pemugaran Candi Kedulan telah selesai, akan dibangun semacam pusat edukasi tentang seluk-beluk candi di lokasi yang kini digunakan sebagai tempat penyusunan percobaan bangunan candi induk. Nantinya anak-anak sekolah bisa belajar sejarah seluk-beluk candi di sana. Waow!

 

Meskipun Candi Kedulan ini sudah purna pugar, masih ada satu hal yang membuat aku khawatir, yang tidak lain dan tidak bukan adalah lokasi candi yang terletak 7 meter di bawah permukaan tanah. Sebaiknya pihak BP3 Yogyakarta segera membuat drainase di Candi Kedulan agar tidak berubah wujud menjadi kolam ikan di musim kemarau. Soalnya, kalau batu candi direndam air ya bisa lapuk dan keropos toh?

 

Foto dupa di Candi Kedulan, Kalasan, Yogyakarta pada Januari 2009
Ada sisa-sisa dupa! Ada yang baru sembahyang di Candi Kedulan?

 

Update! Temuan Arca Nandi dan Prasasti di Candi Kedulan

Di bulan Juni 2015 akhirnya ditemukan arca nandi yang terkubur di dekat candi perwara. Sayangnya sudah tanpa kepala. Kepala arca nandi ini diduga patah saat Candi Kedulan tersapu material erupsi Merapi.

 

Selain itu, pada bulan Juli 2015 ditemukan juga prasasti ketiga di Candi Kedulan yang berangka tahun 869 Masehi. Prasasti ini patah menjadi dua bagian yang diduga juga karena tersapu material erupsi Merapi.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • HERI
    avatar komentator ke-0
    HERI #Senin, 21 Jan 2013, 10:12 WIB
    sekarang dah di buatkan saluran air jadi mungkin bentar lagi mau di rekonstruksi
    Alhamdulillah, semoga nggak jadi kolam lele lagi ya
  • SASADARA MANJER KAWURYAN
    avatar komentator ke-1
    SASADARA MANJER KAWURYAN #Jumat, 27 Mei 2011, 16:07 WIB
    Trims Mas Referensinya... jadi salah satu blog \"guide\" saya untuk dtg
    kecandi2... walau baru beberapa bulan ini saya sering hunting ke
    candi.... untuk Candi Kedulan, setelah saya kesana sendiri ternyata
    beda mas, dari semua di kawasan Prambanan Security nya paling ga
    ramah...foto pake hp aja ga boleh, padahal saya sudah bilang hanya
    untuk pribadi ga buat apa2....
    Saya juga sudah males Kang kalau mengantar tamu/teman ke candi-candi. Karena nanti ketemu masalah perijinan foto lagi oleh oknum satpam. Hadeh...
  • KOLONG MIMPI
    avatar komentator ke-2
    KOLONG MIMPI #Minggu, 13 Jun 2010, 22:37 WIB
    Mas, kira-kira daerah yang kira-kira banyak banget candinya di mana? Ada nggak daerah yang diprediksikan sebagai tempat candi.

    Hatur nuhun akang
    kalau di daerah sekitar Prambanan memang banyak candi.
  • PEIN
    avatar komentator ke-3
    PEIN #Minggu, 6 Jun 2010, 18:22 WIB
    Gya...gya...
    Ga ada angkot juga ke sini,
    Inikan 3 kilo dari Candi Kalasan kan ??
    jelas ndak ada angkot, candi-candi di Jogja minim sarana transportasi
  • SULIS2000
    avatar komentator ke-4
    SULIS2000 #Rabu, 21 Apr 2010, 10:59 WIB
    duh lama gak ke candi kedulan, saya sering main dulu waktu pengerukan dengan back hue, yah memang terkesan lamban pemugaran candi ini, yg pasti terkendala air hujan itu,
    kendala yang lebih besar kayaknya masalah dana deh :D
  • BAYU
    avatar komentator ke-5
    BAYU #Selasa, 6 Apr 2010, 17:30 WIB
    Mas, tanggal 4 April 2010, aku ke candi kedulan..sayang gak bisa lihat karena kerendam air dan ketika aku tanya ke petugas mereka bilang kalau itu air bisa sampai bulan Juli.
    Dan bener di situ di pakai untuk memelihara ikan
    wuelah! tenanan dirimu ke Kedulan tow Kang?
  • JEZ
    avatar komentator ke-6
    JEZ #Sabtu, 20 Feb 2010, 11:34 WIB
    keren,thganks, buat referensi tugas dokumenter.
    sama-sama :)
  • UNIQUE
    avatar komentator ke-7
    UNIQUE #Rabu, 2 Des 2009, 12:57 WIB
    Hallo mas,
    Blog nya bagus, artikelnya keren2..
    ada beberapa tempat yg blm saya kunjungi, bisa buat referensi..
    terima kasih, semoga membantu :)
  • VODCA
    avatar komentator ke-8
    VODCA #Minggu, 8 Nov 2009, 16:34 WIB
    mas.. mas...
    numpang ngrepoti bisa nggak??
    kami lagi ada tugas mengupas candi kedulan, bisa minta tolong minta foto yoni yang detail gag?? soalnya klo minta di dinas kebudayaan, mereka minta surat pengantar dari sekolahan yang gag mungkin kami dapatkan dalam waktu singkat (yang tanda tangan susah ditemui, kebanyakan proyek kali)

    tengkiu sebelumnyah
    Hoooo...emangnya sekolah dimana sampeyan? Kalau foto doang sih kan boleh saja toh? unduh fotonya di alamat, http://imgur.com/cckTh.jpg
  • ZAM
    avatar komentator ke-9
    ZAM #Senin, 19 Jan 2009, 14:00 WIB
    Jan.. Candi kedulan masih seperti itu kondisinya? MEMPRIHATINKAN!
    Iya, masih seperti dulu, masih terendam air juga kalau ujan. Yah, tapi setidaknya proses pemugaran masih tetap berjalan, walau terkesan lamban..
  • ANDREAS
    avatar komentator ke-10
    ANDREAS #Selasa, 13 Jan 2009, 10:06 WIB
    ayo ekspedisi lagi..sabtoe yo moga2 g hujan...
    ya klo hujan ya dihadapi saja Ndre, jadi tambah seru kan? he3. Belum pernah juga kan ekspedisi di tengah kabut?