Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Kamis, 31 Oktober 2019, 13:14 WIB

Ketika kemarau datang, hijau seakan lenyap dari bumi.

 

Cokelat, kuning, dan jingga mewarnai pemandangan.

 

Terlebih lagi ketika hujan tak kunjung hadir.

 

Kelabu pun menyapu semua yang kian berdebu.

 

jalan setapak gersang prambanan

 

Tapi, karena kemarau, pohon dan semak tak lagi lebat.

  

Hutan yang membingungkan menyisakan batang dan ranting.

 

Dedaunan kering berserakan di sana-sini.

 

Diselingi jalan setapak yang membentang hingga ke ujung.

 

hutan setapak gersang prambanan

 

Selangkah demi selangkah di antara ladang kering.

 

Menyusuri satu demi satu tiang beton.

 

Mengikuti kabel hitam pemandu arah.

 

Hingga tibalah di antara pohon-pohon yang masih merindang hijau.

 

lokasi candi miri prambanan

 

Demikianlah yang disebut dengan nama Candi Miri.

 

Candi yang berdiri di puncak perbukitan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta.

 

Candi dengan latar belakang agama Hindu.

 

Candi yang kini sulit dikenali wujud aslinya.

 

kondisi candi miri prambanan

 

Meski demikian, beruntunglah nasib Candi Miri.

 

Walau berkawan gersang, sekelilingnya bersih dan rapi.

 

Beda kala perdana singgah, akhir 2008 silam.

 

Semak liar menyamarkan kesakralannya di dalam hutan.

 

candi miri zaman dulu prambanan

 

Kini arca-arca Candi Miri pun lebih baik.

 

Mereka tak lagi terguling di antara belukar.

 

Walau beberapa di antaranya tak lagi utuh.

 

Tapi, cukup menjadi bukti corak Hindu pada candi.

 

yoni candi miri prambanan

 

Dan di bawah terik matahari kemarau, apalagi yang didamba selain tempat berteduh.

 

Sebuah bilik sederhana berdiri di ujung taman.

 

Di sudutnya menumpuk botol plastik penyiram tanaman.

 

Pun hanya kami yang menumpang singgah.

 

bilik jaga candi miri prambanan

 

Di puncak bukit ini, Candi Miri bukan satu-satunya daya tarik.

 

Tak jauh dari sana, tanah lapang membentang.

 

Berbataskan tepi jurang.

 

Berpanorama hamparan sawah berkawan langit biru.

 

watu leter prambanan

 

Duduk beralas batu, menikmati pemandangan.

 

Menatap hijau sebagai sedikit obat.

 

Hati yang gersang, segersang kemarau di puncak Prambanan.

 

Wahai sang sejuk, sudikah kiranya engkau hadir?

 

pemandangan sawah prambanan

 

Beberapa langkah di samping, Pakdhe Timin mulai kepanasan.

 

Ah ya, dengan kawan lain kini aku bertandang kemari.

 

Mungkin esok, yang entah kapan kan tiba.

 

Aku kemari lagi entah dengan orang lain.

 

kursi jejer prambanan

 

Dan semoga bukan pada kemarau.

 

Di kala hati gersang.

 

Di pucuk bukit di Prambanan.

 

Kala penghujung September 2015.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • PAKDHETIMIN
    avatar komentator ke-0
    PAKDHETIMIN #Jumat, 26 Jun 2020, 12:35 WIB
    wew 5 tahun lalu
  • NASIRULLAH SITAM
    avatar komentator ke-1
    NASIRULLAH SITAM #Senin, 4 Nov 2019, 07:52 WIB
    Mas, motret sunrise di sana bagus loh. Aku udah sekali, tapi belum tau mau dijadwal
    kapan tulisannya hahahahaha.
    Sekarang gak enaknya jalur ada pembangunan di dekat area candi, jadi rada sungkan
    kalau mau lewat
  • N FIRMANSYAH
    avatar komentator ke-2
    N FIRMANSYAH #Jumat, 1 Nov 2019, 09:23 WIB
    Ebuset, 2015......