Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Sendang adalah merupakan nama lain dari mata air yang kerap digunakan warga dalam aktivitas sehari-hari. Nah, sekitar 10 km di sisi barat kota Jogja, tepatnya di kabupaten Sleman, kita bisa menemukan dua sendang yang letaknya cukup berdekatan. Namanya Sendang Klangkapan di Kecamatan Seyegan dan Sendang Kebagusan di Kecamatan Godean.
Bersepeda rame-rame (niatnya) buat berenang di sendang, yay!
Rute Bersepeda ke Sendang Klangkapan
Di hari Sabtu (5/3/2011), aku bersama kawan-kawan SPSS bersepeda menghampiri kedua sendang tersebut. Rute termudah untuk menuju ke dua sendang tersebut adalah dengan menyusuri Jl. Godean ke arah barat hingga tiba di Pasar Godean (km 10).
Kemudian, dari perempatan lampu merah Pasar Godean, ambil jalan ke arah utara. Sekitar 50 meter setelah melewati TPU Sleman, beloklah ke arah kiri kanan untuk masuk gapura kampung. Sendang pertama yang akan ditemui adalah Sendang Klangkapan di Dusun Klangkapan, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Sendangnya besar, mirip kolam renang, dalamnya katanya sih cuma 2 meter.
Sendang Klangkapan terdiri dari dua sendang. Sendang besar di sisi utara bernama sendang lanang. Sedangkan sendang kecil di sisi selatan bernama sendang wadon. Di sisi timur terdapat pemakaman tua yang ditumbuhi pohon beringin besar.
Ada yoni di dekat sendang di bawah pohon beringin kecil. Hmmm, jadi mungkin ini tempat yang dikeramatkan.
Asal-Usul Sendang Klangkapan
Ada banyak cerita tentang asal-usul Sendang Klangkapan ini. Menurut carito dening yang dituturkan Drs. H. Pardi Suratno, M.Hum, Sendang Klangkapan ini muncul sebagai pengingat hukuman bagi warga desa Klangkapan yang sudah menewaskan sepasang pengelana penyakitan.
Sedangkan menurut juru kunci setempat, Pak Wardi Utomo, sendang ini adalah peninggalan Sunan Kalijaga sebagai tempat sumber air berwudhu. Mana yang benar dari kedua kisah di atas, jelas aku tidak tahu, hehehe.
Nama Klangkapan sendiri berasal dari kata nglokop yakni mengelupas. Apa yang mengelupas? Menurut carito dening yang dituturkan Drs. H. Pardi Suratno, M.Hum, yang mengelupas adalah kulit pohon beringin yang tumbuh di makam. Sedangkan menurut juru kunci setempat, Pak Wardi Utomo, yang mengelupas adalah lapisan tanah akibat dari usaha Sunan Kalijaga untuk membuat sumber air berwudhu.
Berenang di kolam busa detergen...pikir-pikir lagi ah... >.<
Saat ini, Sendang Klangkapan tak ubahnya seperti kolam renang. Kunjungan kami bertepatan dengan kunjungan sejumlah remaja desa yang sedang bermain air. Niat kami untuk nyebur pun sirna. Bukan hanya karena adanya para remaja itu, tapi lebih karena di pinggir-pinggir sendang dipenuhi oleh wanita-wanita yang sedang mencuci pakaian.
Doh! Malu dunk jadi tontonan.
NIMBRUNG DI SINI
setelah melewati TPU Sleman, beloklah ke arah kiri [seharusnya kanan] untuk masuk gapura
kampung.
Langkah bagus kang supaya ga dicomot sembarang orang :D
Kang, kalo foto aer terjun itu kayak akang gimana caranya ya ??
Keknya ga bisa digunain buat kamera saku ya...
heheheheheh....
ngomahku ...kui kerep go ujian masuk tni
mas. Renang Seko kidul jut ngalor .air
lumayan resik solar banyune Mili terus ..
(Pengalaman) .menurutku sing Seko sunan
Kalijaga sing lor sedang kelngakapan. Sing
sendange cerak slokan. Jengen tok sibeduk.